Ratusan santri putri Pondok Pesantren Al Istisom Kalurahan Banaran Kapanewonan Playen Gunungkidul terpaksa dilarikan ke sejumlah rumah sakit.
Ratusan santriwati tersebut diduga keracunan makanan yang mereka santap saat buka puasa pada malam takbiran kemarin.Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun peristiwa ini sempat membuat kalang kabut pihak pondok pesantren dan juga sejumlah rumah sakit.Pihak Puskesmas dan kepolisian menyayangkan peristiwa tersebut karena baru dilaporkan menjelang sholat jumat, Jumat (14/5/2021) tadi.Kapolsek Playen, AKP Hajar Wahyudi membenarkan adanya peristiwa keracunan tersebut.Ratusan santriwati tersebut merasakan gejala keracunan pada Kamis (13/5/2021) siang. Namun peristiwa tersebut baru dilaporkan ke petugas pada hari Jumat (14/5/2021) siang menjelang jumatan."Mendapat laporan, kami langsung berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Playen 1 serta Dinas Kesehatan Gunungkidul. Kami langsung ke lokasi kejadian dan ambil sampel sisa makanan untuk kita kirim ke laboratorium," tutur Hajar, Jumat (14/5/2021).Hajar mengatakan peristiwa tersebut bermula ketika pihak pondok pesantren memesan makanan untuk santap malam takbiran.Mereka memesan makanan dari sebuah rumah makan serba ikan di Kapanewonan Ponjong. Tempat itu sudah menjadi langganan dalam beberapa tahun terakhir.Mereka memesan 480 porsi nasi box berisi ikan nila bakar, sambel dan lalapan. Pihak pondok pesantren memesan makanan hari Senin (10/5/2021) dan diambil Rabu (12/5/2021) sore.Jumlah keseluruhan nasi box yang dipesan adalah 480 porsi masing-masing 380 porsi untuk santri dan sisanya untuk keluarga ustadz."Semua nasi box tersebut telah dimakan sebagai santapan buka puasa terakhir di pondok pesantren putri tersebut. Setelah makan itu tidak ada gejala apapun. Santri biasa menggelar acara takbir," paparnya.Namun Kamis siang usai shalat id baru para santri mulai merasakan ada gejala tidak enak pada perut mereka. Sebagian mereka merasakan kram perut, mual dan muntah sementara yang lain juga mengalami diare.Gejala yang dirasakan para santri memang berbeda-beda tergantung daya tahan santri putri.
Baca Juga :