Nasib mantan komandan kapal selam, Kolonel Iwa Kartiwa, jadi sorotan publik. Ia disebut terbaring sakit dan karirnya mandek. Pihak TNI Angkatan Laut (AL) pun akhirnya menghadirkan Iwa untuk klarifikasi langsung.
Dalam konferensi pers yang disiarkan akun TNI Angkatan Laut di YouTube, Selasa (4/5/2021), mantan komandan kapal selam Kolonel Iwa Kartiwa mengklarifikasi pemberitaan tentang dirinya.Iwa mengakui dirinya memang seadng sakit, namun masih dapat beraktifitas meski terbatas."Saya seperti ini, boleh dikatakan sakit, saya masih bisa beraktifitas biarpun terbatas. Saya berangkat dari Tasikmalaya tidak pakai ambulans, pakai kendaraan pribadi," katanya.Iwa juga mengklarifikasi soal pemberitaan yang menyebut dirinya jatuh sakit akibat terkena serbuk besi kapal selam."Ada isu saya terkena radiasi serbuk besi kapal selam karena terlalu lama. Saya berdinas di kapal selam sejak dari letnan dua, letnan satu, kapten, mayor, bersama teman-teman saya," kata Iwa sambil menahan tangis.Menurut Iwa, jika dirinya terpapar radiasi, Asrena KSAL Laksamana Muda Muhammad Ali yang juga mantan kapal selam, masih sehat."Ada pun radiasi, buktinya beliau yang berlayar dengan kami masih sehat," kata Iwa sambil menunjuk Asrena KSAL yang ada disampingnya."Karena kapal selam didesain oleh orang-orang ahli untuk membawa personel di kedalaman. Jadi Insya Allah di kedalaman berapapun sesuai speknya kita aman," katanya lagi.Soal penyebab dirinya jatuh sakit, Iwa mengaku mungkin dirinya kurang disiplin. Tapi yang jelas bukan karena berdinas di kapal selam.
Isu Jual Rumah
Iwa juga mengklarifikasi soal isu yang menyebut dirinya menjual rumah dan sekarang tinggal rumah yang berada di gang sempit."Saya punya rumah dua, rumah dinas di Surabaya dan rumah pribadi di Tasikmalaya. Saya tidak pernah menjual apapun karena Angkatan Laut sudah memberikan segalanya untuk saya," katanya.Dalam konferensi pers, wartawan juga menanyakan kapan pertemuan terakhir dengan kakaknya, Irjen (Purn) Anton Charliyan. Ini mengingat pemberitaan soal kondisi Iwa, awalnya bersumber dari mantan Kapolda Jawa Barat itu."Saya yakin mungkin kakak tahu kondisi saya seperti ini. Mungkin beliau bukan dokter. Dari sisi keluarga, beliau saudara yang tertua mungkin prihatin dengan kondisi saya. Bentuk perhatian dan kasih sayang, jangan disalahartikan. Kami tidak minta dikasihani, jangan dipolitisir. Saya tidak ingin apa-apa," katanya sambil menahan tangis lagi.Baca Juga :