Mantan pemain sepak bola Manchester United dan manajer tim nasional Wales Ryan Giggs dibebaskan dengan jaminan pada Rabu setelah mengaku tidak bersalah atas tuduhan menyerang mantan pacar dan saudara perempuannya.
Legenda Manchester United, Ryan Giggs tiba di Pengadilan Magistrat Manchester pada Rabu 28 April 2021.Giggs hadir dalam sidang kasus dugaan penyerangan dan penyiksaan pada mantan kekasihnya, Kate Greville.Manajer Timnas Inggris itu ditangkap polisi pada awal November tahun lalu dengan tuduhan melakukan kekerasan terhadap kekasihnya Kate Greville, di rumahnya sendiri di kawasan Worsley, Manchester.Winger legendaris Manchester United itu dijatuhi tiga dakwaan. Ia diduga telah benar-benar melukai tubuh seorang perempuan berusia 30 tahunan, lalu melakukan penyerangan kategori umum ke seorang perempuan 20 tahunan, dan satu tindakan pemaksaan dan mengontrol antara Desember 2017 hingga November 2020.Namun dalam pengadilan, Giggs membantah tuduhan itu dan mengajukan pembelaan untuk membersihkan namanya.Sementara itu, jaksa penuntut umum dalam persidangan membacakan ringkasan dakwaan termasuk Giggs memukul Kate Greville."Ada ketakutan akan kekerasan yang dilakukan di banyak kesempatan. Dengan memberikan pasangannya perilaku yang merendahkan dan menjauhkannya dari teman dan rekannya," kata Jaksa, dikutip Reuters.Saat ini, Giggs dibebaskan dengan jaminan tidak memiliki kontak dengan Greville dan tidak akan mendatangi Greville. Selanjutnya, Giggs dijadwalkan hadir dalam sidang kedua pada 26 Mei mendatang.Giggs dan Kate pertama kali bertemu saat keduanya terlibat bisnis sepakbola dan hotel di seberang stadion Old Trafford Manchester United.Pada April 2018, Kate ditunjuk sebagai kepala Public relation dan komunikasi untuk GG Hospitality, perusahaan manajemen perhotelan yang dimiliki bersama oleh Giggs dan mantan rekan setimnya di United, Gary Neville.Kasus ini pun berdampak besar pada karier kepelatihannya. Selama kasus ini berjalan, Giggs dibebas tugaskan dalam posisinya sebagai manajer timnas Wales.Di sisi lain, dalam hukum di Inggris peraturan tahun 2015 perilaku pemaksaan, kekerasan, penyiksaan diancam dengan hukuman maksimal lima tahun penjara.
Baca Juga :