Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) menunjuk Dinas Psikologi Angkatan Laut sebagai tim pendamping keluarga KRI Nanggala 402.
KRI Nanggala-402 "On Eternal Patrol" di perairan Utara Bali pada kedalaman 838 meter. Sebanyak 53 ABK atau kru KRI Nanggala-402, gugur.Kondisi ini dapat membuat permasalahan psikologis bagi para keluarga korban, terutama anak-anak yang masih kecil, sehingga membutuhkan pendampingan untuk meminimalisir hal-hal yang dapat terjadi secara psikologis.[caption id="attachment_460623" align="alignnone" width="900"] (Foto Dinas Penerangan TNI AL).[/caption]Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono mengatakan Dinas Psikologi Angkatan Laut, telah membentuk 14 tim pendampingan psikologi bagi keluarga ABK KRI Nanggala-402. Koordinator tim ini yakni Kasubdis Psiops Kolonel Laut (KH) Bachrul Ulum M.“Psikolog dimana setiap tim pendamping terdiri dari 1 psikolog dan 1 asisten sarjana psikologi. Selain itu juga telah didirikan Posko Crisis Center bertempat di Satuan Kapal Selam (Satsel) Koarmada II,” katanya, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/4/2021).[caption id="attachment_460625" align="alignnone" width="900"]
(Foto Dinas Penerangan TNI AL).[/caption]Dalam keterangan tertulis yang sama, Kepala Dinas Psikologi Angkatan Laut, Laksma TNI Wiwin D.Handayani menuturkan, tim psikologi yang sudah dibentuk telah bekerja mendampingi para keluarga korban.“Tim pendamping keluarga ini, selain bertujuan untuk memberikan dukungan moril kepada keluarga, juga bekerja untuk mendata permasalahan-permasalahan keluarga yang timbul dan memberikan solusinya,” ujarnya.
Baca Juga :