Reshuffle kabinet Indonesia Maju mencuat. Dikabarkan kocok ulang kabinet ini akan dilakukan Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat. Termasuk penggabungan salah satu kementerian.
Salah satu tokoh muda yang digadang-gadang dan dinilai tepat dan layak adalah Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) Witjaksono. Tokoh muda NU kelahiran November 1981 ini tepat dan layak sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM.[caption id="attachment_458963" align="aligncenter" width="600"] Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) Witjaksono (Foto Istimewa)[/caption]Seperti diketahui, DPR RI menyetujui nomenklatur kementerian. Kementerian Riset dan Teknologi melebur ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemudian, disetujui dibentuknya Kementerian Investasi.Dukungan terhadap Witjaksono untuk menduduki Menteri Investasi mengalir dari berbagai kalangan. Salah satunya dari Ketua Umum DPP Perkumpulan Investor Nasional Madani (INM) Zulfikar Hamonangan, SH.Anggota Komisi VII DPR RI ini menilai Witjaksono tepat sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM. Di organisasi INM, Witjaksono merupakan Dewan Penasihat INM.“Dalam mengisi pejabat di lembaga kementerian baru, saya kira harus orang yang memiliki pengalaman dan jaringan luas dengan para investor. Menurut saya, Mas Witjaksono adalah sosok yang layak dan tepat untuk dijadikan Menteri Investasi/Kepala BKPM,” kata Bang Zul, sapaan akrabnya, ketika menjawab pertanyaan awak media terkait figur yang layak jadi Menteri Investasi/Kepala BKPM.Dikatakan Bang Zul, ini adalah kali pertama dibentuknya Kementerian Investasi yang tujuannya adalah peningkatan investasi dan modal kerja dalam meningkatkan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Sehingga, pengisian pejabat di kementerian ini jangan sampai salah orang.Bang Zul menjelaskan beberapa syarat yang layak untuk menduduki jabatan tersebut. Yakni, memiliki jaringan yang cukup luas. menguasai keilmuan yang cukup.“Selain itu, dia juga harus punya latar belakang pengalaman pengusaha dan juga menguasai tentang persoalan terkait sistem penanaman modal. Jika tidak, maka akan berimbas pada Lembaga Pengelola Investasi atau LPI. Semua ini haruslah orang yang tepat dan jika tidak, kepercayaan investor dapat melemah atau konsep bagi hasil dan hal lain dapat berdampak pada stabilitas ekonomi nasional,” ungkap Bang Zul.Kementerian ini adalah yang kali pertama dan satu satunya menjadi ujung tombak dalam pertumbuhan investasi, di mana pada era covid-19, saat ini banyak investasi asing yang melemah negara kita.“Atas dasar tersebut, ketelitian dan kehati-hatian sangatlah penting dipikirkan karena aturan hukum juga perlu dikaji. Ke depan melihat kondisi dan situasi investasi, terkadang banyak sekali perbedaan antara awal penjelasan dengan pelaksanaan. Karena itu, kemampuan mengatur dan melakukan gerakan kerja dalam tugas ini sangatlah berat, sehingga sosok calon harus yang lebih enerjik dan punya talenta dalam mengatur strategi untuk mendorong kekuatan investor baik dalam dan luar negeri,” tandas Bang Zul
Baca Juga :