Bisnis kosmetik pria di Jepang mengalami lonjakan sejak awal pandemi. Banyak pakar industri ini mengatakan, alasan utamanya adalah karena banyak pria ingin terlihat menarik di kamera sewaktu konferensi video berlangsung.
Perawatan pribadi penting bagi Yoshihiro Kamichi. Ia adalah salah satu dari semakin banyak pria Jepang yang berusaha merias wajah mereka agar terlihat menarik di depan kamera. Bedak, perias mata, dan pewarna bibir merupakan kebutuhan utamanya."Kita memiliki lebih sedikit kesempatan untuk bertemu orang-orang secara langsung di masa pandemi. Saya tidak suka diri saya terlihat kurang memperhatikan penampilan diri. Karena penampilan itu penting, saya memutuskan untuk merias wajah," jelasnya.Hari itu, Kamichi yang berprofesi sebagai penata rias itu, berusaha membuat matanya terlihat menarik dengan menggunakan eyeshadows , setelah sebelumnya merapikan sedikit alisnya. Ia bahkan menggunakan teknik riasan kontur di sekitar hidung dan wajahnya.[caption id="attachment_457957" align="alignnone" width="400"]
Yoshihiro Kamichi, merias wajah dan menata rambutnya di Ikemen-Works, salon khusus pria di Tokyo, 3 Februari 2021. (Foto: VOA Indonesia/AP)[/caption]Kamichi mengatakan, berada di rumah membuatnya lebih sering bercermin. Sayangnya, ia sering merasa penampilan dirinya terlihat ‘berantakan’. Namun, berkat rambut yang ditata sempurna dan dengan bantuan kosmetik wajah, ia merasa berubah dan terlihat lebih menarik.Ikemen-Works, sebuah salon khusus pria, mengatakan, pendapatannya meningkat sebanyak 25 persen sepanjang tahun lalu. Pendiri dan CEO-nya, Takumi Tezuka, mengungkapkan, banyak klien mereka kini adalah pekerja kantoran."Mayoritas pelanggan kami sebelumnya adalah pria berusia belasan dan 20-an, tetapi kini kami memiliki lebih banyak klien berusia 40-an, 50-an, dan 60-an daripada sebelumnya karena pemberlakuan kebijakan kerja dari rumah,” kata Tezuka.Menurut Tezuka, lonjakan bisnisnya ini dipicu oleh keinginan para pria untuk tampil lebih baik dalam rapat-rapat online
Baca Juga :