Korban Kebakaran Taman Sari Bikin KTP Baru Hanya Butuh Se-Hari

Warga korban kebakaran Taman Sari Jakarta Barat melapor ke posko dukcapil untuk memperoleh KTP yang baru ( Foto: Mahendra Dewanata/ ANTV)
Warga korban kebakaran Taman Sari Jakarta Barat melapor ke posko dukcapil untuk memperoleh KTP yang baru ( Foto: Mahendra Dewanata/ ANTV) (Foto : )
Ratusan warga korban kebakaran di Keagungan, Taman Sari, Jakarta Barat kehilangan sejumlah surat berharga diantaranya kartu identitas diri sebagai warga Jakarta.
Kebakaran hebat yang terjadi di permukiman padat di Keagungan, Taman Sari, Jakarta Barat, Minggu (19/4) sore menghanguskan harta benda.Bukan hanya kehilangan tempat tinggal  karena ludes terbakar.  Namun  si jago merah  juga melalap surat-surat berharga, termasuk kartu identitas diri sebagai warga Jakarta.Warga yang mengaku kehilangan bisa langsung melaporkan diri ke posko dukcapil yang telah didirikan petugas.“ untuk semua berkas yang hangus terbakar, dibuka posko dukcapil untuk mempermudah memperoleh KTP dan KK lagi yang baru,  proses hanya butuh satu hari, ” ujar Lurah Keagungan, Ian Imanudin. Selasa (20/4) Siang.Di hari senin, sudah 68 warga yang melapor kehilangan KTP dan 46 melapor kehilangan Kartu Keluarga, petugas langsung memproses aduan warga.selain itu, polisi juga membuka posko pelayanan terpadu di lokasi kebakaran.Warga korban kebakaran tidak perlu datang ke kantor polisi untuk membuat laporan kehilangan seperti SIM, STNK dan BPKB, Ijazah, Sertifikat Tanah.Berdasarkan data kelurahan, terdapat 194 rumah, 397 kepala keluarga dan 1227 jiwa yang terdampak kebakaran.Para korban yang rumahnya ludes terbakar terpaksa mengungsi.Posko pengungsian dibagi menjadi empat titik. Lokasinya berada di SMP Muhammadiyah, lapangan RT 5 RW 1, Mushola Al-Ikhlas, dan terakhir di rumah salah satu warga.Menurut pemantauan tim liputan Topik Terkini,  para pengungsi mengaku telah berkecukupan dengan bantuan logistik yang diberikan mulai dari tikar, selimut, baju dan makanan.Makanan bayi bahkan tersedia mengingat tidak sedikit warga korban kebakaran yang masih memiliki balita. Limsytina Novatra dan Mahendra Dewanata | Jakarta