Mantan Sekjen PBB Ban Ki-moon mengecam keras pertumpahan darah di Myanmar pada Senin (19/4). Ban mendesak ASEAN dan Dewan Keamanan PBB segera mengambil langkah terpadu.
Dalam pertemuan tingkat tinggi Dewan Keamanan PBB, mantan Sekjen PBB Ban Ki-moon mengecam kebrutalan junta militer Myanmar terhadap demonstran.“Saya mengecam penggunaan kekerasan mematikan yang brutal terhadap warga sipil, dan penahanan Penasihat Negara Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint, serta ribuan demonstran." kata Ban.Menurutnya, ASEAN harus bersatu dalam merespon situasi itu dan menghentikan menggunakan kebijakan 'tidak ikut campur' dalam urusan dalam negeri negara-negara berdaulat, untuk membenarkan kelambanan dalam menghadapi pelanggaran.Ban mengatakan, ASEAN harus menunjukkan dengan jelas kepada militer Myanmar bahwa situasi sekarang ini begitu parah sehingga tidak bisa hanya dianggap sebagai masalah internal."Penggunaan kekuatan mematikan oleh militer, dan pelanggaran HAM menjijikkan yang dilakukan terhadap warga sipil, tidak sesuai dengan Piagam ASEAN. Aksi-aksi itu jelas merupakan pelanggaran hukum internasional dan merupakan ancaman terhadap perdamaian, keamanan dan stabilitas di kawasan," katanya.ASEAN akan menggelar konferensi tingkat tinggi mengenai Myanmar pada 24 April 2021 di Indonesia. Pertemuan itu juga akan dihadiri pemimpin junta militer Myanmar.Sementara pemerintah bayangan Myanmar mendesak ASEAN agar memberi mereka tempat dalam KTT itu dan tidak mengakui junta militer. VOA Indonesia
Mantan Sekjen PBB Desak ASEAN Segera Bertindak Hadapi Myanmar
Selasa, 20 April 2021 - 11:51 WIB