Kelompok hak asasi manusia Myanmar merilis data terbaru korban kebrutalan junta militer. Tercatat sudah 710 orang tewas ditembak junta militer Myanmar, dimana 50 orang di antara mereka adalah anak-anak.
Kelompok hak asasi manusia Myanmar menyebut korban tewas akibat kebrutalan junta militer dalam menghadapi demonstrasi, terus meningkat.Disebutkan, sudah 710 demonstran tewas ditembak sejak kudeta militer yang dilancarkan pada 1 Februari 2021. Dari jumlah tersebut, sebanyak 50 korban adalah anak-anak.Media lokal melaporkan, salah satu korban adalah seorang anak berusia tujuh tahun yang tewas ditembak di kawasan Sagaing,Sementara demonstrasi terus berlanjut di sejumlah kota, termasuk di Mandalay dan Dawei. Padahal hari ini sedang masa liburan nasional yang berlangsung hingga sepekan ke depan.Sebelumnya, pengacara Aung San Suu Kyi mengungkapkan, kliennya kini mendapat dakwaan baru dari junta militer, yaitu didakwa melanggar aturan protokol kesehatan.Dengan tambahan dakwaan ini, maka sudah enam dakwaan yang dikenakan terhadap pemimpin pro demokrasi itu yang terakhir menjabat sebagai Penasihat Negara Myanmar. NHK World
Baca Juga :