Mengenaskan, Orang Utan Harus Cari Makan di Tempat Sampah, Ini Sebabnya

Mengenaskan, Orang Utan Harus Cari Makan di Tempat Sampah, Ini Sebabnya (Foto: ANTV/Didi Syahwani)
Mengenaskan, Orang Utan Harus Cari Makan di Tempat Sampah, Ini Sebabnya (Foto: ANTV/Didi Syahwani) (Foto : )
Proses penyelamatan orang utan yang kabur dari habitatnya, oleh petugas BKSDA yang dibantu oleh relawan dari Oraangutan Fondation Internasional  berlangsung dramatis.
Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam Seksi Konservasi Wilayah 
II  Kalimantan Tengah,  kembali mengevakuasi Seekor orang utan berumur 8 tahun dari jenis Pongo Pygmeus,  yang sejak beberapa hari terakhir terlihat mondar-mandir disekitar lokasi tempat pembuangan sampah akhir, di Jalan  Jenderal Sudirman, Kilometer 14, Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur. Setelah berjalan kaki selama empat jam mengitari kawasan hutan disekitar tempat pembuangan sampah, petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam yang dibantu oleh relawan dari Orangutan Fondation Internasional akhirnya berhasil menemukan keberadaan primata berambut merah, yang tengah bergelantungan di atas pohon. Setelah menemukan buruannya, petugas langsung menembak hewan kerabat jauh manusia ini dengan senapan bius. Tak ayal mamalia berbobot 30 kilo ini pun jatuh dari atas pohon yang cukup tinggi, untungnya dengan sigap petugas berhasil menangkapnya dengan jaring yang terbuat dari tali. Dari hasil pemeriksaan petugas, kondisinya dinyatakan sehat. Menurut Muriansyah, Komandan BKSDA  Pos Sampit, petugas akan melepas-liarkan saudara dekat pongo abelii ini ke Suaka Margasatwa Tanjung Putting, Pangkalan Bun. [caption id="attachment_454688" align="alignnone" width="900"]Foto Didi Syahwani/Sampit Foto Didi Syahwani/Sampit[/caption] “ Orangutan tersebut akan kita translokan atau kita lepasliarkan kembali ke Taman Nasioanl Tanjung Puting yang berada di Seluang Mas yang keberadaan memang berdampingan dengan Wana Sawit” Tegas Muriansyah. Kuat dugaan , orangutan  sengaja pergi meninggalkan habitat asalnya dan mencari makan di tempat pembuangan sampah, karena sumber makanan di hutan konservasi mulai habis. Didi Syachwani | Sampit, Kalimantan Tengah