Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Uno menargetkan untuk memperluas penggunaan alat testing Covid-19 buatan dalam negeri, GeNose C19 di tempat-tempat wisata.
Saat meninjau penggunaan GeNose C19 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali pada Jumat (9/4/2021), Menparekraf Sandiaga Uno ingin memperluas penggunaan GeNose C19 di tempat-tempat wisata.
"Hari ini saya sangat berbahagia karena melihat peluncuran dari penggunaan GeNose C19 sebagai testing Covid-19 di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Hari ini adalah sejarah yang membangkitkan harapan kita bahwa untuk menyelesaikan dan menekan laju penularan Covid-19 kita harus tingkatkan dan perluas testing," kata Sandiaga.
Menurutnya, dengan alat testing Covid-19 produk anak bangsa, dapat membuka peluang usaha dan peluang ekonomi. Ini akan membuat mobilitas terjaga dan denyut nadi terutama Bali sebagai destinasi wisata tulang punggung dapat segera bangkit dan pulih kembali.
GeNose C19, kata Sandiaga, dapat juga diaplikasikan di destinasi-destinasi wisata lainnya termasuk Desa Wisata.
"Dengan ini kita dapat tegas memberikan sinyal kepada masyarakat luas bahwa pariwisata dan ekonomi kreatif dapat siap untuk bangkit kembali," tambahnya.
Sandiaga berharap menjelang mudik yang ditiadakan pemerintah, Kemenparekraf juga bisa menyiapkan langkah-langkah agar perluasan dan peningkatan destinasi wisata dengan penggunaan alat testing GeNose C19.
"GeNose C19 kami sudah mengujicobakan di Kemenparekraf sejak dua bulan lalu. Salah satu tantangannya adalah menghadirkan unit GeNose C19. Di Bandara I Gusti Ngurah Rai ini sudah ada 8 unit GeNose C19. 1 unit bisa memproses 15-20 hasil dalam waktu 1 jam ini masih kurang maksimal kapasitasnya," ungkap Sandiaga Uno.
Oleh karena itu Kemenparekraf terus berupaya mendorong dari sisi produksi agar industrialisasi proses menghadirkan dan memproduksi GeNose C19 bisa ditingkatkan.
"Saya sudah tugaskan bapak Deputi Bidang Industri dan Investasi agar terus bekerja sama dengan teman-teman GeNose C19 UGM," tegas Sandiaga Uno.
Lebih lanjut Sandiaga menjelaskan, Desa Wisata menjadi alternatif kunjungan berbasis alam terbuka dan budaya.
"Saya melihat ini membangkitkan rasa percaya atau confidence baik wisatawan maupun pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif karena dengan perluasan testing ini ada rasa aman dan nyaman. 20-25 persen peningkatan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat terbantu dengan kehadiran GeNose C19," ungkapnya.
Kemenparekraf menargetkan uji coba GeNose C19 di Desa Wisata dalam waktu 60-90 hari kedepan sebagai proyek percontohan.
"Saya setiap hari mendapatkan laporan mengenai kedatangan wisawatan di Bali ini selama pandemi Covid-19 jumlahnya amat memprihatinkan. Tahapan vaksinasi Covid-19 di Bali ini harus ditingkatkan karena Bali ini targetnya 3 juta, serta destinasi-destinasi wisata khususnya wisata super prioritas juga itu ditingkatkan," jelasnya lagi.
Diungkapkannya, jajaran stakeholder pemerintah memiliki waktu sampai 12 bulan ke depan sesuai target pemerintah untuk memvaksinasi 70 persen dari seluruh seluruh populasi Indonesia yang mencapai 180 juta jiwa lebih.
Untuk di wilayah zona hijau akan pihaknya akan memantau melalui testing. Di sini ada peran GeNose C19. Ini karena meski sudah divaksin, stakeholder atau pemangku kepentingan terkait harus memperluas testing secara berkala.
Langkah Antisipatif Larangan Mudik
Perihal peraturan larangan mudik lebaran pada 2021 ini, Kemenparekraf juga akan melakukan langkah-langkah antisipatif bekerjasama dengan jajaran stakeholder terkait. "Saya akan berkoordinasi karena Peraturan Kementerian Perhubungan sudah keluar bagaimana kami melakukan adaptasi. Kita dalam masa PPKM Mikro, sehingga jika moda transportasi tidak beroperasi pada 6-17 Mei, maka destinasi wisata lokal ini harus ditingkatkan," kata Sandiaga. Menurutnya hal tersebut diatur dalam oleh PPKM skala mikro dan destinasi wisata harus siap dengan kondisi tersebut termasuk ketentuan-ketentuan membatasi jumlah pengunjung 50 persen maupun jam operasional. Hal tersebut, kata Sandiaga Uno, harus dipastikan dengan berkoordinasi bersama pemerintah daerah. "Saya memohon dan menghimbau masyarakat agar sabar, karena pemerintah ingin menekankan Covid-19. Prioritas kita adalah bagaimana kita mengatasi dan mengendalikan situasi pandemi ini. Mohon pengertian dari masyarakat, ikuti arahan pemerintah daerah, pengelola destinasi wisata kita tingkatkan penerapan protokol kesehatan Covid-19," kata Sandiaga Uno. Untuk Provinsi Bali, pembukaan penerbangan internasional baru akan dilakukan pada pada Juni dan Juli 2021. Dan ini memerlukan kesiapan semua pihak dan harus terus dipantau. "Harus dipastikan zona hijau ini dalam keadaan kondusif, disiplin dalam penerapan protokol kesehatan terpantau ketat. Testing tracing GeNose C19 hari ini diluncurkan dan harus diperluas. Dan vaksinasi harus mencapai angka-angka. Kalau kita lihat zona-zona di 9 Kabupaten Kota di Bali ini harus dalam keadaan terkendali," jelas Sandiaga Uno. Kesiapan Bali dalam menyambut kedatangan wisatawan mancanegara amat dinantikan karena menjadi tolak ukur bagi destinasi pariwisata lainnya. "Kita harus pastikan itu, dan saya juga akan berkoordinasi dengan bapak Gubernur agar tiga zona hijau yang sudah ditetapkan pemerintah, Ubud, Sanur, dan Nusa Dua dalam situasi yang siap menyambut Juni dan Juli saat Bali dibuka kembali untuk wisatawan mancanegara dengan prinsip Travel Corridor Arrangement," tambahnya lagi.Baca Juga :