Kasus Pembekuan Darah, Beberapa Negara Rilis Pedoman Baru Vaksin AstraZeneca

vaksin astrazeneca foto reuters
vaksin astrazeneca foto reuters (Foto : )
Beberapa negara telah mengeluarkan pedoman baru mengenai penggunaan vaksin COVID-19 produksi AstraZeneca. Ini dilakukan setelah Uni Eropa mengumumkan adanya kaitan antara vaksin itu dengan kasus pembekuan darah.
Regulator medis Uni Eropa telah mengumumkan adanya kaitan antara vaksin AstraZeneca dan kasus pembekuan darah yang jarang terjadi, namun kemungkinan bisa berakibat fatal.Inggris sebagai negara produsen vaksin itu, menyatakan akan menawarkan alternatif bagi orang dewasa berusia di bawah 30 tahun.Para peneliti Oxford Institute, yang mengembangkan vaksin AstraZeneca, juga menangguhkan uji klinis vaksin untuk anak-anak dan remaja. Sedangkan regulator obat Inggris melakukan tinjauan mengenai keamanan vaksin.Seperti dilansir Reuters, Spanyol dan Filipina akan membatasi vaksin untuk orang-orang berusia 60 tahun ke atas. Otoritas kesehatan Italia juga telah telah mengeluarkan pedoman serupa.Sebelumnya, Badan Pengawas Obat Eropa pada Rabu (7/4/2021) menyebut, kasus pembekuan darah sebagai efek samping yang sangat jarang terjadi dari vaksin AstraZeneca.Namun ditegaskan pula bahwa manfaat vaksin secara keseluruhan, lebih tinggi dari risikonya.Kasus pembekuan darah terkait dengan kematian sedikitnya 14 orang di berbagai negara di Eropa pasca menerima suntikan vaksin AstraZeneca.Sejauh ini vaksin AstraZeneca berperan penting dalam program vaksinasi di Eropa. Apalagi harga vaksin ini jauh lebih murah dan mudah didistribusikan dibanding vaksin buatan Pfizer-BioNTech dan Moderna. VOA Indonesia