Reuters
tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen. Pejabat Iran tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.Insiden itu adalah yang terbaru dari serangkaian serangan yang dilaporkan terhadap kapal kargo milik Israel dan Iran sejak akhir Februari di mana kedua musuh bebuyutan itu saling menuduh bertanggung jawab.Ada tiga serangan lain yang dilaporkan terhadap kapal kargo milik Iran atau Israel sejak 25 Februari.Pada 25 Maret, kapal kargo milik perusahaan Israel rusak setelah dihantam peluru kendali yang diduga milik Iran di Laut Arab.Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan bahwa insiden yang dicurigai merupakan bentuk serangan dari Iran itu terjadi ketika kapal kargo tengah berlayar dari Tanzania menuju India. Meski rusak, kapal dapat melanjutkan pelayaran setelah serangan itu terjadi.Dua minggu sebelumnya, media pemerintah Iran menyebut Israel kemungkinan besar berada di balik ledakan yang menyebabkan kebakaran kecil di kapal kontainer Teheran di Mediterania.Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menolak berkomentar langsung pada saat itu tetapi mengatakan Iran secara teratur mengirim senjata ke proxynya di wilayah tersebut.Pada 26 Februari, PM Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan Iran atas ledakan di atas kapal pengangkut kendaraan milik Israel di Teluk Oman.Seorang pejabat AS mengatakan ledakan itu membuat kedua sisi lambung kapal berlubang. Sementara pejabat Israel menyebut serangan itu menggunakan ranjau limpet. Akan tetapi Iran membantah bertanggung jawab.Pejabat Israel sendiri menolak berkomentar tentang serangan terhadap kapal kargo Iran tersebut.Kejadian-kejadian itu berlangsung sejak Presiden Amerika Serikat Joe Biden menjabat pada Januari lalu.Biden berkomitmen untuk membawa AS kembali ke kesepakatan nuklir 2015, jika Iran mematuhi sepenuhnya perjanjian tersebut. Namun langkah Biden itu sangat ditentang Israel.Iran dan Amerika Serikat pada Selasa melakukan pembicaraan tidak langsung di Wina yang membahas kekuatan lain tentang cara untuk menghidupkan kembali kesepakatan itu. Baik Iran dan Amerika Serikat menyebut pembicaraan itu "konstruktif". Reuters
Baca Juga :