Pembalap Yamaha Maverick Vinales pasang target menang di MotoGP Doha. Grand Prix MotoGP Doha akan menjadi ujian kedua pembalap Yamaha Maverick Vinales di seri MOTO GP 2021.
Maverick Vinales dan pasukan Yamaha akan berusaha menjaga momentum dan menjalani ujian kedua akhir pekan nanti di balapan MOTOGP yang berlangsung di Sirkuit Losail, Qatar. Tim Yamaha memasang target menang di balapan kedua MotoGP musim ini, yang berlangsung di Grand Prix Doha.Yahama ingin memutus dominasi tim Ducati di seri kedua MOTOGP yang kembali digelar di sirkuit gurun pasir pada Minggu, 4 April 2021. Sebelumnya Ducati telah memenangi dua Grand Prix di Qatar berkat penampilan Andrea Dovizioso. Akan tetapi Maverick Vinales mengulangi kejayaannya pada 2017 di Qatar untuk mengakhiri rentetan dominasi mesin Desmosedici meski telat panas di start.Kelemahan Yamaha berlanjut ketika lampu merah padam, trio pembalap mereka yang start dari peringkat empat besar melempem ketika meluncur dari grid hingga mendapati empat Ducati di depan mereka.Sirkuit yang berada di pinggiran kota Doha itu dipandang cocok dengan karakter Yamaha, dengan tikungan kecepatan medium dan tingginya, tetapi lintasan lurus utama sepanjang lebih dari 1 km menjadi santapan Ducati. Kecanggihan mesin dan keahlian pembalap akan menjadi perpaduan yang menawarkan banyak peluang untuk menyalip lawan."Memenangi balapan pertama itu luar biasa, tetapi yang lebih penting bagi saya adalah perasaan yang saya miliki dengan motor ini, itu yang membuat saya paling senang," kata Vinales dikutip laman resmi tim."Saya mampu bertarung dengan para pembalap lainnya... Kami harus memastikan kami menjaga perasaan ini dan memperbaiki diri lebih lanjut, khususnya di saat start," tutur Vinales.Fabio Quatararo juga menunjukkan kecepatan di balapan pertamanya bersama tim pabrikan Yamaha, tetapi keausan ban menghalangi sang pembalap Prancis bertarung untuk podium, dan harus puas membawa pulang 11 poin setelah finish di posisi kelima.Sementara Juara Dunia 9 kali Valentino Rossi cukup kompetitif di balapan pertamanya bareng tim Petronas Yamaha SRT dengan mengamankan P4 di kualifikasi.Akan tetapi, masalah daya cengkeram ban belakang masih menjadi momok bagi The Doctor, sehingga harus puas mengakhiri debutnya bareng tim satelit Yamaha dengan menyentuh garis finish diposisi ke-12.Rekan satu timnya, Franco Morbidelli berharap Yamaha membenahi masalah teknis yang ia hadapi di MotoGP Qatar. Hambatan yang dihadapinya mulai dari persoalan mesin motor hingga ketahanan banĀ dari keausan yang membuat dirinya hanya mampu finis di peringkat ke 18 meski start dari P7.Johann Zarco (Pramac Racing) dan Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) akan memutar otak untuk mendekatkan gap atau bahkan melompati Vinales di Grand Prix Doha akhir pekan ini. Kedua pembalap Ducati itu tampil kesetanan di lap terakhir untuk mencuri podium dari Joan Mir (Suzuki Ecstar) di lap terakhir.Ducati tak malu-malu menunjukkan superioritas mereka dalam hal kecepatan murni sejak awal musim ketika Jack Miller menjadi pembalap tercepat di tes pramusim. Kehebatan mesin Ducati kembali terlihat saat Zarco memecahkan rekor kecepatan tertinggi di MotoGP. Johan Zarco menjadi satu-satunya pembalap yang melesat melebihi 360kpj. Sedangkan Bagnaia memecahkan rekor lap Sirkuit Losail (1:52,772) ketika merebut pole position di kualifikasi."Pekan lalu, saya nyaris meraih kemenangan pertama saya di MotoGP, tapi sayangnya, saya salah menerapkan strategi di balapan," kata Bagnaia, menjelaskan kenapa dirinya gagal naik podium."Saya terlalu menekan sejak start, dan itu menghalangi saya menjaga kecepatan yang sama hingga akhir... sekarang, kami akan menganalisa data agar mampu bertarung untuk menang hingga lap terakhir di GP Doha," tutur Bagnaia.
Baca Juga :