Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan sederet poin penting kunjungannya ke Jepang bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Usai kunjungan ke Tokyo, Jepang, selama tiga hari bersama Menhan Prabowo Subianto, Menlu Retno Marsudi mengungkapkan poin-poin penting hasil pertemuan .Menurutnya, ada beberapa hal yang dicapai dari pertemuan dengan pejabat tinggi negeri matahari terbit itu.Pertama, lawatan Menlu dan Menhan RI ini merupakan penindaklanjutan kunjungan PM Suga ke Indonesia beberapa waktu lalu."Dengan pertemuan intensif seperti ini maka akan memudahkan kita untuk mengukur implementasi dari kesepakatan-kesepakatan yang sudah ada," kata Retno.Kedua, kerja sama di bidang kesehatan antara kedua negara juga sudah disepakati dan akan terus diperkuat.Selain itu, komitmen yang kuat dari kedua belah pihak juga memperkuat kerja sama ekonomi termasuk bidang investasi serta upaya menyelesaikan berbagai tantangan perdagangan kedua negara."Kita juga sepakat untuk terus meningkatkan kerja sama pertahanan dan maritim Indonesia dan Jepang," katanya.Ketiga adalah isu kawasan dan internasional juga menjadi pembahasan yang ditekankan Indonesia kepada Jepang."Pentingnya semua negara memajukan kerja sama agar tercipta stabilitas, perdamaian, dan kesejahteraan tidak hanya di kawasan tapi juga dunia.""Kerjasama dan perdamaian sangat diperlukan bagi dunia untuk keluar bersama dari pandemi Covid-19. Kerjasama dan perdamaian diperlukan dunia untuk bersama melakukan pemulihan ekonomi," kata Retno lagi.
Pertemuan 2+2
Sebelumnya, Menlu Retno bersama Menhan Prabowo melakukan pertemuan 2+2 (two plus two) bersama dengan Menlu Jepang Toshimitsu Motegi dan Menhan Nobuo Kishi.Usai pertemuan, dilakukan penandatanganan kerjasama perjanjian transfer peralatan pertahanan dan teknologi Jepang ke Indonesia.Menhan Prabowo dalam konferensi pers bersama usai pertemuan, menyambut baik penandatanganan kerjasama bidang pertahanan indonesia - Jepang."Kerjasama yang ditandatangani kali ini adalah bagian dari 15 tahun strategi bilateral. Kerjasama 2+2 ini berjalan dengan sangat baik, sangat berarti untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kita bersama di wilayah Asia Pasifik khususnya.""Oleh karena itu saya sangat berbahagia hari ini bisa menandatangani yang pertama kali kerjasama bidang pertahanan dengan pihak Jepang," kata Prabowo.Sementara itu Menlu Jepang Toshimitsu Motegi mengatakan, kesepakatan 2+2 ini sangat substansial dalam kerjasama bidang pertahanan Indonesia - Jepang kedepannya.Ia juga menyambut baik kedua menteri Indonesia yang khusus hadir ke Jepang di tengah pandemi Corona untuk penandatanganan kerjasama ini."Transfer teknologi menurut Motegi merupakan tantangan sekaligus bukti kerjasama yang jauh semakin baik antara kedua negara Jepang dan Indonesia, menuju realisasi kerjasama Indo Pasifik yang lebih baik menuju terciptanya dan terjaganya perdamaian di dunia," kata Motegi.Kerjasama bidang pertahanan ini juga mencakup dalam latihan militer kedua negara, pertukaran senior staf maupun para perwira untuk dilatih di Jepang. Termasuk pula yang terkait dengan antisipasi bencana alam.Laut China Selatan
Sementara Menlu Retno berharap kerjasama Indonesia-Jepang akan tetap baik di masa mendatang.Terkait masalah laut China Timur dan Selatan, Menlu Retno berharap semua pihak dapat menahan diri dan menghormati satu sama lain."Bukan dengan semaunya sendiri. Diharapkan semua pihak mengikuti semua peraturan internasional yang ada," tegasnya.Dalam kesempatan itu, Menlu Retno Marsudi juga menekankan kembali posisi Indonesia yang siap bermitra dengan semua negara."Saya tegaskan kembali prinsip ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, yaitu transparansi, keterbukaan, inklusivitas, dan kerja sama. Indonesia juga siap bermitra dengan semua negara dalam implementasi ASEAN Outlook," lanjutnya.Pandemi Covid-19
Baca Juga :