Pendeta Gereja Katedral Makassar Pastor Wilhelmus Tulak, mengatakan bahwa berdasarkan laporan dari pihak sekuriti, pelaku sempat ingin masuk ke kawasan gereja.
Pendeta Gereja Katedral Makassar, Pastor Wilhelmus Tulak, menceritakan kronologis terjadinya ledakan bom di pintu gerbang gereja tersebut. Dilansir dari Viva , berdasarkan laporan yang diterimanya dari pihak sekuriti gereja, pelaku sempat ingin masuk ke kawasan gereja. Namun, karena sekuriti melihat ada benda mencurigakan yang dibawa, pelaku pun kemudian dicegat.“Kejadian sangat cepat dan terjadi saat pergantian ibadah dari ibadah pertama ke kedua dan akan masuk ke ibadah yang ketiga,” kata Wilhelmus kepada wartawan.Wilhelmus mengaku meminta jemaat gereja untuk menghentikan ibadah akibat kejadian tersebut.Sementara itu, kepala Bidang Humas Polda Sulsel, E Zulfan, mengatakan bahwa kejadian ini masih diselidiki.“Masih kita selidiki semuanya, termasuk adanya potongan tubuh di TKP, apakah itu potongan tubuh pelaku atau warga yang berada di TKP saat kejadian,” katanya.Pasca ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, arus lalu-lintas dialihkan. Akses yang terhubung ke TKP, seperti Jalan RA Kartini, Jalan Kajaolaliddo, yang tembus ke Jalan Bontolempangan, ditutup.Personel Brimob bersenjata lengkap telah mengamankan TKP dengan memasangi garis polisi dan melarang media serta warga mendekat.
Baca Juga :