Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Pemberdayaan Anindya Bakrie menjelaskan terkait vaksin gotong-royong.
Untuk melaksanakan program vaksinasi gotong-royong, pihaknya telah berhasil mendata sekitar 7,3 juta orang dari target keseluruhan yang mencapai 20 juta orang.Dia menjelaskan, total 20 juta orang yang akan diikutkan dalam program vaksinasi gotong royong ini, berasal dari ribuan perusahaan yang sudah mendaftar dan telah berkoordinasi dengan Kadin."Dan insya Allah mulai bulan April (vaksinasi gotong royong) akan bisa dijalankan," kata Anindya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (24/3/2021).Anindya menambahkan, selain dari ribuan perusahaan yang sudah mendaftarkan para pekerjanya untuk ikut vaksinasi gotong royong bersama Kadin, target 20 juta orang itu sebenarnya sudah termasuk dengan para pekerja dari sektor BUMN."Kadin juga bekerja sama dari sisi pendataan dengan pihak Bio Farma, di mana sekarang fokusnya adalah untuk mendapatkan alokasi dari vaksin tersebut," ujarnya.Dalam pelaksanaan vaksinasi gotong royong itu, Anindya menyebutkan, Kadin juga akan bekerja sama dengan rumah sakit-rumah sakit swasta yang memiliki kemampuan vaksinasi dan tidak tumpang tindih dengan program atau subsidi dari pemerintah."Itu akan kita lakukan tanpa menghilangkan hak untuk mendapatkan vaksin secara gratis dari pemerintah," kata Anindya.Sementara untuk jenis vaksin yang akan digunakan dalam program vaksinasi gotong royong itu, Anindya memastikan, vaksin yang sudah masuk dalam pembahasan pihaknya hingga saat ini adalah vaksin Sinovac."Untuk jenis vaksinnya sendiri yang kita bicarakan itu adalah vaksin dari Sinovac. Tapi banyak sekali vaksin-vaksin lain yang juga didaftarkan supaya bisa lebih cepat lagi prosesnya," ujarnya, seperti dikutip dari VIVA.co.id.
Baca Juga :