Limbah Makanan Diolah Jadi Bahan Bakar Pesawat, Bisa Kurangi Emisi Karbon

pesawat pinterest
pesawat pinterest (Foto : )
Sementara penerbangan terus menjadi penyumbang utama perubahan iklim, upaya sedang dilakukan untuk menggunakan bahan bakar alternatif untuk mengurangi peningkatan emisi. Salah satunya adalah limbah makanan yang diolah menjadi bahan bakar pesawat yang diyakini bisa mengurangi emisi karbon.
Dalam upaya mengurangi emisi karbon, beberapa maskapai penerbangan dan pembuat pesawat beralih ke biofuel untuk bahan bakar pesawat, tetapi bahan bakar yang terbuat dari limbah makanan dapat mengurangi emisi dari penerbangan yang jauh lebih efektif, menurut sebuah laporan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.Dilansir dari India Times , Selasa (23/3/2021), dalam laporan tersebut, para peneliti merinci cara untuk mengubah sampah organik menjadi parafin, bahan bakar mirip minyak tanah yang dapat digunakan di mesin jet. Bahan bakar yang berasal dari limbah makanan tersebut dapat mengurangi tingkat emisi penerbangan hingga 165 persen dibandingkan dengan bahan bakar fosil.Menurut data, industri penerbangan menghasilkan sekitar 2,5 persen emisi karbon global. Para ahli merasa bahwa jet yang dioperasikan dengan baterai bukanlah pilihan yang efektif, karena mereka mengatakan bahwa keseimbangan yang tepat dibutuhkan antara tenaga dan berat untuk menjaga pesawat tetap mengudara masih belum dapat dicapai dari hal tersebut.Hal ini menyebabkan para peneliti mencari alternatif yang lebih cepat dan bisa menjadi terobosan dalam mengurangi emisi karbon, mereka telah menemukan bahwa bahan bakar yang terbuat dari limbah makanan dapat membantu.Hingga saat ini, bahan bakar penerbangan berkelanjutan diproduksi dari minyak nabati murni atau lemak dan sisa minyak. Tetapi menggunakan limbah makanan mencapai dua tujuan yaitu memberikan bahan bakar yang lebih bersih, dan juga mengalihkan bahan organik dari TPA (Tempat Pembuangan Akhir), menghindari emisi metana yang tercipta saat membusuk.Beberapa maskapai penerbangan AS baru-baru ini berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon mereka hingga setengahnya sebelum tahun 2050. Pesawat
hybrid dan listrik adalah salah satu cara untuk melakukannya, tetapi biofuel adalah solusi jangka pendek. Boeing, misalnya, berencana membuat pesawat komersial yang hanya dapat terbang dengan bahan bakar nabati pada tahun 2030.United Airlines telah menjalankan beberapa penerbangannya dengan campuran bahan bakar nabati, yang menurut perusahaan itu mengurangi emisi gas rumah kaca hingga lebih dari 60 persen. DF | Sumber: India Times