Pertemuan itu untuk menampung berbagai aspirasi tentang upaya pelestarian dan pengembangan seni budaya Betawi. Khususnya tentang bagaimana kontribusi Taman Benyamin Suaeb (TBS) sebagai wadah pengembangan budaya Betawi.
Acara tersebut diselenggarakan oleh kepala Unit Pengelolaan Gedung Pertunjukan TBS Encu Suhani yang juga ikut memberi masukan. Termasuk berbagai usulan tentang pemanfaatan dan pengembangan TBS sebagai salah satu sentra seni budaya Betawi yang bukan saja untuk wisatawan dalam negeri melainkan juga luar negeri.
Taman Benyamin Suaeb (TBS) diresmikan oleh gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pada November 2018. Kemudian dilanjut pada tahun 2019 dengan menyelenggarakan lomba desain kawasan TBS. Termasuk tata tampil museum Benyamin Suaeb yang berisi barang-barang bersejarah peninggalan Babe Benyamin Suaeb.
Dalam kesempatan ini, perwakilan dari BAMUS Betawi dan Dewan Kesenian Jakarta menyampaikan berbagai harapan dan saran tentang seni budaya Betawi secara umum, Juga menyampaikan pentingnya dialog-dialog rutin untuk pelestarian dan pengembangan seni budaya Betawi.
Pada kesempatan ini Beni Pandawa Benyamin, mewakili yayasan Benyamin Suaeb menegaskan bahwa keberadaan taman Benyamin Suaeb, sebagaimana sosok Benyamin Suaeb sendiri, bahwa belaiu adalah milik seluruh bangsa.
Bukan hanya masyarakat Betawi dan warga Jakarta saja. Sehingga menurut Beni, pihaknya sangat menyadari akan arti sosok sosok Benyamin Suaeb itu. Untuk itu pihaknya secara sukarela menghibahkan peninggalan almarhum itu, untuk diserahkan kepada Pemprov DKI. "Oleh sebab itu perlu ada sebuah forum dalam pengkajian dan pengembangan TBS, dimana perwakilan keluarga dan yayasan Benyamin Suaeb serta Bens Radio dapat berperan aktif di dalamnya.
Untuk sementara forum tersebut diberi nama Bang Jiben," demikian penegasan anak ke-5 Benyamin Suaeb ini, seperti disampaikan kepada antvklik. Pada audiensi itu juga dihadiri oleh berbagai perwakilan organisasi dan lembaga terkait kesenian dan kebudayaan Betawi di antara Badan Musyawarah (BAMUS) Betawi, Dewan Kesenian Jakarta, Institut Kesenian Jakarta, dan unsur lainnya.