Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan para ahli masih meninjau keamanan vaksin AstraZeneca menyusul kekhawatiran sejumlah negara atas kasus pembekuan darah yang mewarnai penggunaan vaksin itu.
Meski demikian, mereka tetap merekomendasikan agar penggunaan vaksin itu dilanjutkan."Komite Penasihat Global WHO untuk Keamanan Vaksin sedang menilai secara hati-hati keamanan vaksin itu. Tapi, saat ini WHO menilai manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar daripada risikonya. Karena itu, kami merekomendasikan agar vaksinasi dilanjutkan," kata badan kesehatan PBB itu dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AFP, Rabu (17/3/2021).Sejumlah negara seperti Italia, Jerman, Prancis, dan Belanda memutuskan untuk menghentikan sementara waktu penggunaan vaksin AstraZeneca.Untuk Jerman, Menteri Kesehatan negara tersebut, Jens Spahn mengatakan penghentian dilakukan sebagai langkah pencegahan. Itu dilakukan setelah ada orang yang mengalami pembekuan darah usai disuntik vaksin AstraZeneca.Penangguhan tersebut telah menimbulkan perdebatan sengit. Perdebatan salah satunya soal apakah penghentian itu tepat dilakukan di tengah angka kematian di seluruh benua Eropa akibat virus corona sudah tembus 900 ribu.WHO mengatakan, dalam vaksinasi massal sejatinya potensi efek samping terhadap orang setelah diimunisasi memang sering terjadi. Kemungkinan itu pula yang terjadi pada kasus penggumpalan darah yang terjadi dalam penggunaan vaksin AstraZeneca."Peristiwa tromboemboli diketahui sering terjadi. Tromboemboli vena adalah penyakit kardiovaskular paling umum ketiga secara global. Dengan kata lain, kejadian itu tidak berarti terkait dengan vaksinasi itu sendiri." kata mereka.WHO mengatakan untuk memastikan keamanan vaksin, mereka terus berkomunikasi dengan Badan Obat Eropa UE dan regulator di seluruh dunia
Baca Juga :