Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil meminta Pemerintah Pusat menunda mengimpor beras karena di wilayahnya surplus beras sebanyak 320 ribu ton hingga April 2021 mendatang.
Ridwan Kamil menjelaskan alasan dirinya meminta pemerintah pusat menunda impor beras disebabkan panen raya diprediksi segera terjadi dan komoditas beras diharapkan mengandalkan petani lokal."Usul Jabar ke pemerintah pusat lebih baik menunda impor beras," ujar Ridwan Kamil seusai menyerap aspirasi perwakilan petani di 27 kabupaten/kota secara virtual di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (17/3/2021).Menurutnya, kebijakan impor dapat dilakukan ketika stok beras dalam negeri defisit. Namun, saat ini, stok beras masih melimpah, terutama di Jawa Barat yang kini dalam kondisi surplus.Hasil dialog berkesimpulan bahwa impor beras mengancam kesejahteraan petani. Bahkan, menurutnya, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Kabupaten Cirebon berharap impor beras tidak dilakukan saat menjelang panen raya."Tadi petani Cirebon curhat awalnya Bulog yang biasa membeli 120 ribu ton sekarang turun jadi 21 ribu ton," kata Ridwan Kamil, dikutip dari viva.co.id.Ia menambahkan, daripada impor beras, lebih baik membeli beras dari petani Jawa Barat yang kini stoknya masih melimpah. Diprediksi hingga April 2020 mendatang, stok beras Jawa Barat surplus 320 ribu ton.
Baca Juga :