Mengenakan burka sempat dilarang sementara pada 2019 setelah serangan bom terhadap gereja dan hotel-hotel di Sri Lanka pasca Paskah, yang menewaskan lebih dari 260 orang.Dua kelompok Muslim lokal yang telah berjanji setia pada kelompok ISIS dituding sebagai pelaku serangan di enam lokasi itu, yaitu di dua gereja Katolik Roma, satu gereja Protestan, dan tiga hotel ternama.Weerasekara mengatakan pemerintahnya juga akan menutup lebih dari seribu madrasah, dengan mengatakan sekolah-sekolah itu tidak terdaftar di otorits setempat dan tidak mengikuti kebijakan pendidikan nasional.Keputusan untuk melarang burka dan menutup madrasah itu merupakan langkah terbaru yang menimbulkan dampak pada kelompok minoritas Muslim di Sri Lanka.Warga Muslim di Sri Lanka mencapai sekitar 9 persen dari 22 juta total penduduk, di mana warga Budha mencapai lebih dari 70 persen. Etnis minoritas Tamil, yang sebagian besar beragama Hindu, mencapai 15 persen dari total populasi.
VOA Indonesia
Baca Juga :