Terungkap, Jalan yang Dilalui Bus Maut Siswa SMP Bukan untuk Bus Besar

Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dofiri memastikan kondisi cuaca sedang hujan ketika terjadinya kecelakaan bus maut siswa SMP bersama guru dari SMP IT Al Muaa'Wanah Subang di Tanjakan Cae, Wado, Sumedang. Diketahui, bus pariwisata Sri Padma bernomor polisi T 7591 TB itu membawa sebanyak 66 orang.Dari informasi yang dihimpun, harusnya bus itu jika terisi penuh hanya sanggup menampung 62 orang.Menurut Kapolda Jabar Irjen Ahmad Dofiri, kontur jalanan di Tanjakan Cae, Wado itu memang bukan diperuntukkan jalur bus."Tapi yang jelas, kondisinya sendiri kemarin dalam keadaan hujan kemudian jalan ini kan bukan untuk bus, kalau kita lihat ini kan jalur alternatif," kata dia ketika meninjau lokasi kejadian, Kamis (11/3/2021)."Setahu saya jalan ini memang tidak diperuntukkan untuk bus besar seperti ini," lanjutnya.Data terkini, Dofiri memastikan, terdapat 27 korban yang meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas itu dan 39 orang teruka.Polisi masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengungkap penyebab bus bisa terperosok ke jurang. Diperkirakan, olah TKP bakal berlangsung selama dua hingga tiga hari ke depan."Nanti akan (disampaikan) secara keseluruhan, hasilnya besok atau lusa," jelasnya.Terkait evakuasi bus, menurut Dofiri, bakal diupayakan untuk dievakuasi dengan menggunakan crane.Posisi badan bus memang sulit untuk dievakusi dengan cepat karena bus itu terperosok ke jurang dengan kedalaman sekitar 20 meter."Sekarang kita usahakan mudah-mudahan bisa diangkat dengan crane ya," tuturnya, seperti dikutip dari Kumparan.Sebelumnya diberitakan, bus pariwisata itu bernama Sri Padma bernomor polisi T 7591 TB yang mengangkut puluhan peziarah dan tour SMP IT Al Muawanah, Cisalak Subang.Bus mengangkut rombongan setelah berziarah dari Pamijahan, Tasikmalaya. Hal itu diketahui dari nametag yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian.