Sebanyak 1.113.600 Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di Tanah Air Buah Diplomasi

Sebanyak 1.113.600 Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di Tanah Air Buah Diplomasi (Foto KPCPEN)
Sebanyak 1.113.600 Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di Tanah Air Buah Diplomasi (Foto KPCPEN) (Foto : )
Pada hari ini, Senin (8/3/2021), sebanyak 1.113.600 dosis vaksin AstraZeneca tiba di tanah air.
Vaksin yang diproduksi oleh perusahaan Oxford-AstraZeneca asal Inggris itu, didatangkan melalui mekanisme COVAX.COVAX dipimpin bersama oleh GAVI, koalisi untuk inovasi kesiapsiagaan epidemi (CEPI) dan WHO.Tujuannya adalah untuk mempercepat pengembangan dan pembuatan vaksin Covid-19. Serta menjamin akses yang adil dan merata bagi setiap negara di dunia.Perwakilan WHO Indonesia Navaratnasamy Paranietharan menyatakan tujuan kedatangan dari satu juta vaksin tahap pertama di Indonesia itu.Menurutnya itu merupakan bagian dari tujuan ambisius COVAX untuk menyalurkan sebanyak dua miliar vaksin ke seluruh dunia.[caption id="attachment_445027" align="aligncenter" width="900"] 1.113.600 Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di Tanah Air (Foto KPCPEN) 1.113.600 Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di Tanah Air (Foto KPCPEN)[/caption]“Ini merupakan pengiriman pertama dan akan pengiriman selanjutnya. Sebagaimana Anda ketahui, COVAX memiliki tujuan ambisius. Yakni untuk mengirimkan hingga 2 miliar dosis vaksin Covid-19 sebelum akhir tahun ini. Yang tersebar di seluruh negara di dunia,” ujar Paranietharan.Hal itu disampikannya saat pernyataan pers bersama Menteri Luar Negeri dan Perwakilan UNICEF Indonesia. Yakni sesaat setelah kedatangan 1 juta vaksin AstraZeneca, di Bandara Soekarno-Hatta.Paranietharan turut memberikan apresiasi terhadap upaya diplomasi vaksin Indonesia.Menurutnya menjadi contoh bagi negara lain dengan mengedepankan solidaritas global dan akses yang adil.“Berkaitan dengan COVAX kami perlu mengapresiasi Indonesia dalam kepemimpinan globalnya. Terutama, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang juga menduduki posisi sebagai ketua AMC Group. Yaitu, grup yang beranggotakan negara-negara untuk mengawasi alokasi. Dan distribusi vaksin ke banyak negara. Indonesia telah menunjukkan contoh kepemimpinan terkait solidaritas global dan keadilan. Terkait akses vaksin Covid-19 kepada seluruh negara,” paparnya.Menurut Paranietharan, program inisiasi vaksinasi Covid-19 yang telah dimulai, merupakan sebuah contoh kepemimpinan di tingkat nasional. Yang sedikit dilakukan oleh banyak negara berkembang.“Kami berharap dengan tibanya vaksin dari COVAX akan menambah dan memperkuat lebih jauh untuk mendukung program vaksinasi nasional. Ini merupakan saat untuk menolong keadilan untuk seluruh warga. Dan sangat penting untuk memberikan vaksin ini kepada mereka. Terutama yang sangat memerlukan. Serta untuk memastikan pula bahwa tidak ada seorang pun yang ditinggalkan,” tegas Paranietharan.Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia Debora Comini inisiatif Indonesia melalui program vaksinasi nasional, dinilai selaras dengan tujuan UNICEF. Yakni dalam memerangi pandemi Covid-19.“Kami bekerja bersama dalam tujuan yang sama. Kami selaras dengan program vaksinasi nasional. Kami ingin menjangkau sebanyak mungkin warga secepat mungkin untuk mengalahkan pandemi ini,” ucap Comini.Comini menyebut pihaknya bersama WHO bekerjasama dengan pemerintah guna memastikan pandemi dapat terkalahkan. Agar para pelajar dapat kembali belajar di sekolah.“Saat ini UNICEF dan WHO bekerja sangat dekat bersama pemerintah. Kami juga bekerja sama untuk memastikan secepatnya pandemi dapat dikalahkan. Dan anak-anak bisa kembali ke kehidupan normal. Itu sangat penting yaitu kita kalahkan pandemi ini, juga untuk bisa membuka kembali sekolah-sekolah. Serta untuk emastikan pelayanan kesehatan dapat kembali dengan menyediakan seluruh pelayanan rutin,” ungkapnya.Kedatangan vaksin AstraZeneca di tanah air merupakan bagian dari diplomasi vaksin yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri dan Menteri BUMN. Yakni yang dilakukan pada 16 Oktober 2020 di Jenewa, Swiss.Menlu Retno Marsudi memastikan, satu juta vaksin AstraZeneca yang tiba di awal pekan ini merupakan bagian dari batch pertama.“Jumlah 1.113.600 vaksin ini adalah bagian awal dari batch pertama pemberian vaksin melalui jalur multilateral. Di mana di dalam batch pertama Indonesia akan memperoleh 11.704.800 vaksin jadi,” terang Retno Marsudi.[caption id="attachment_445028" align="aligncenter" width="900"]
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (Foto KPCPEN) Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi (Foto KPCPEN)[/caption]Pengiriman vaksin multilateral melalui mekanisme fasilitas GAVI COVAX akan rampung pada Mei mendatang.“Pengiriman paket pertama akan dilakukan hingga Mei 2021 dan insya Allah menurut rencana akan diikuti batch-batch selanjutnya,” pungkas Retno.Indonesia bersama Kanada dan Ethiopia, saat ini menduduki posisi sebagai ketua COVAX AMC Engagement Group (COVAX AMC EG).Indonesia dan Ethiopia mewakili 92 Economies yang tergabung dalam COVAX AMC EG.COVAX AMC EG ini merupakan forum antara negara AMC dengan negara-negara donor untuk pengadaan dan distribusi vaksin bagi negara AMC.COVAX Facility memiliki target pengadaan vaksin bagi 20% dari populasi setiap negara AMC. Dan mendukung kesiapan negara AMC untuk melakukan rencana vaksinasi nasional.