Sebuah laporan terbaru yang dipublikasikan oleh World Obesity Federation menyebutkan bahwa 2,2 juta dari 2,5 juta kematian Covid-19 berasal dari negara-negara dengan tingkat populasi kegemukan yang tinggi.
Sebuah laporan terbaru yang dipublikasikan oleh World Obesity Federation semakin menguatkan kaitan antara berat badan berlebih dengan risiko kematian akibat Covid-19. Dilansir dari Guardian , laporan tersebut menyebutkan bahwa sekitar 2,2 juta dari 2,5 juta kematian Covid-19 per Februari, berasal dari negara-negara dengan tingkat populasi overweight atau kegemukan yang tinggi.Bahkan, negara-negara yang setengah penduduknya overweight, ditemukan memiliki proporsi kematian akibat Covid-19 yang sangat tinggi, yakni mencapai 10 kali lipat dibanding negara yang mayoritas penduduknya tidak overweight.Diurutkan dari proporsi kematian tertinggi ke terendah, adalah Belgia, Slovenia, Inggris raya, Cekoslavia, Italia, Portugal, Montenegro dan Amerika Serikta. Sementara urutan negara dengan proporsi kematian terendah adalah Burundi, Vietnam, Tanzania, Thailand, Papua Nugini, Kongo, China dan Singapura.Tim peneliti mengakui bahwa faktor terbesar dari risiko kematian akibat Covid-19 adalah usia, namun faktor kedua terbesar adalah berat badan berlebih. Kesimpulan ini juga ditemukan tidak terpengaruh oleh tingkat kekayaan suatu negara. Sebab, ada negara-negara kaya dengan tingkat kegemukan rendah seperti Jepang dan Korea Selatan, yang juga memiliki tingkat kematian akibat Covid-19 rendah.Sebaliknya, ada negara-negara berpendapatan rendah dengan tingkat kegemukan tinggi seperti Afrika Selatan dan Brasil, memiliki tingkat kematian Covid-19 tinggi. Hasil ini pun menjadi alarm keras bagi pemerintah-pemerintah dunia untuk memprioritaskan vaksinasi bagi orang yang masuk kategori overweight, dan mengambil langkah serius dalam menangani obesitas.
Baca Juga :