Piala Menpora penting untuk belajar soal Protokol Kesehatan Covid-19. PSSI berusaha keras untuk kembali menggulirkan roda kompetisi Liga Indonesia karena menyangkut hajat hidup orang banyak.
Kerja keras PSSI untuk kembali menggelar kompetisi Liga Indonesia mulai menemukan titik terang. PSSI bekerja sama dengan Kemenpora akhirnya mendapatkan surat ijin keramaian untuk menggelar turnamen Pra Musim Piala Menpora 2021.Piala Menpora 2021 akan menjadi testcase bagi PSSI, Kemenpora dan semua pihak yang terlibat di sepakbola untuk melaksanakan kompetisi sepakbola dengan Protokol Kesehatan (Prokes) Covid-19 yang sangat ketat.Apabila turnamen Pra Musim Piala Menpora 2021 dianggap sukses oleh Polri maka mereka akan mengeluarkan Surat Izin Keramaian untuk kompetisi yang lebih besar yaitu Liga 1 dan Liga 2 musim 2021. Karena itu PSSI meminta dukungan semua pihak, mulai dari klub hingga suporter sepakbola di seluruh tanah air agar mematuhi Prokes Covid-19.Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri mengatakan bahwa kompetisi sepak bola harus segera bergulir. Meski saat ini Indonesia masih dalam pandemi Covid-19, masyarakat Indonesia membutuhkan hiburan dan juga kehidupan untuk pelaku yang bergerak di bidang sepak bola. Kompetisi sepakbola Liga 1 dan Liga 2 merupakan hajat hidup semua insan sepakbola di seluruh tanah air Indonesia.Hal ini menanggapi pernyataan dari Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane yang mengatakan bahwa ajang pramusim Piala Menpora seharusnya tidak digelar. Neta khawatir ajang Piala Menpora 2021 menjadi klaster baru Covid-19.Padahal dalam Liga sepakbola di dunia manapun tidak pernah ada kluster di sepak bola. Yang ada ialah beberapa pemain terkena Covid-19 karena aktivitas mereka di luar lapangan. Sebab, siapapun yang bertanding dan memasuki area lapangan sudah menjalani tes swab PCR untuk memastikan kesehatan mereka."Sepak bola Indonesia harus tetap berjalan. Hari ini diawali dengan laga uji coba Timnas Indonesia dengan Tira Persikabo. Laga tersebut kami pastikan berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Indra Sjafri."Turnamen Piala Menpora 2021 dan kompetisi Liga 1, Liga 2, juga akan berjalan. Karena dengan adanya kompetisi, pembinaan akan terjadi dan muaranya ke Timnas Indonesia. Selain itu, banyak orang yang menggantungkan rezeki di sektor sepak bola seperti pemain, pelatih panpel, dan lain-lain," tambah Indra Sjafri.Menurut Indra Sjafri, jika Piala Menpora, Liga 1 dan 2 tidak bergulir ebrdampak langsung kepada pemain, pelatih, wasit, dan ofisial tim yang akan kehilangan pendapatan. Bahkan pemain dan pelatih juga akan kehilangan sentuhan teknis."Ini lebih buruk pengaruhnya daripada ketika diberi sanksi oleh FIFA pada 2015. Padahal saat itu PSSI bisa membuat turnamen Piala Bhayangkara, Piala Presiden, dan Piala Sudirman. Tetapi, itu tidak cukup. Itu sebabnya kompetisi harus berjalan,’’ tutur Indra Sjafri.Pengamat Sepakbola Kesit Budi Handoyo juga tidak setuju dengan pendapat IPW. Baginya sepakbola harus mulai berjalan karena sudah terlalu lama istirahat."Terlalu lama juga tidak bagus buat pemain, wasit, klub, dan penggemar sepakbola. Betul saat ini masih ada pandemi Covid-19. Tetapi, liga di Eropa juga jalan. Yang penting itu protokol kesehatan dijalankan dengan ketat dan tanpa penonton. Itu juga yang akan dilakukan di Piala Menpora nanti. Jadi tidak masalah,’’ ujar Kesit.Kesit juga meminta PSSI menjalankan saja Piala Menpora dan nantinya Liga 1 dan 2 sesuai protokol kesehatan. ‘’Abaikan saja soal kritik itu. Biasa lah orang mengkritik itu. Gak ada masalah,’’ tutur KesitStaf Khusus Ketua Umum PSSI, Arief Wicaksono bahkan menyebut pernyataan Ketua Presidium IPW Neta S. Pane sangat tendensius. IPW yang seharusnya mengurusi hal lain justru mengurusi sepakbola.“Provokasi Neta S. Pane sangat tendensius untuk Piala Menpora ini. Program Menpora itu untuk menghidupkan cabang olahraga di tengah pandemi Covid- 19. PSSI dan PT LIB pasti akan menjalankan kompetisi dengan protokol kesehatan yang ketat dan tanpa penonton,’’ ujar Arief.Menurut Arief dengan digelarnya turnamen ini akan menghidupkan kembali perekonomian masyarakat di lingkungan sepakbola. Kompetisi kembali meningkatkan perekonomian baik secara mikro maupun makro.‘’Apa kompetensi Neta Pane menghebuskan berita yang bersifat provokatif. Seperti kurang kerjaan saja,’’ imbuh Arief.
Baca Juga :