Epidemiolog Duga Varian Baru Corona dari Inggris Sudah Tersebar di Berbagai Wilayah RI

virus corona
virus corona (Foto : )
Masuknya varian baru virus corona asal Inggris pertama kali diungkapkan oleh Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono dalam sebuah acara, Selasa (2/3/2021) kemarin.Menurut Dante, pihaknya mendapat informasi bahwa sudah ada dua kasus varian baru virus corona asal Inggris B117. Namun ia tidak menyebutkan, varian baru corona itu ditemukan di daerah mana saja.Menanggapi hal tersebut, ahli epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman mengaku tidak terkejut dengan penemuan varian baru corona itu.Dicky bahkan yakin bahwa virus itu sudah tersebar di berbagai wilayah Indonesia.“Ketika ditemukan itu bukan berarti hanya dua (kasus), itu sudah di mana-mana. Saya harus sampaikan itu, karena sekali lagi strategi tracing , testing kita yang tidak memadai. Yang artinya tidak berlanjut dengan isolasi karantina ini tidaklah bisa memutus transmisi Covid-19. Dan pola eskponensialnya selain tinggi, ini berarti leluasa orang membawa virus kemana-mana tidak terdeteksi,” kata Dicky.

Pembatasan Tidak Ketat

Dicky juga menilai, kebijakan pembatasan kepada warga negara Indonesia maupun asing yang datang ke Indonesia tidak ketat.Dicontohkan, karantina selama lima hari kepada seseorang yang baru datang dari luar negeri tidak cukup untuk bisa mendeteksi suatu virus.“Negara yang berhasil mengendalikan pandemi tidak ada yang di bawah 10 hari. Australia 14 hari, itu pun diperketat dengan testing dua kali. Ini pun selain PCR ada yang namanya genom sequencing, itu dilakukan semua. Itu dilakukan tidak hanya pada pendatang tapi juga kepada orang-orang yang bekerja di fasilitas karantina/ isolasi atau pintu masuk itu,” paparnya.Menurut Dicky, apabila pemerintah tidak segera memperkuat strategi penanganan pandemi bukan tidak mungkin akan lahir mutasi virus corona baru di Indonesia.“Dan tahun 2021 saya sebut juga sebagai tahun lahirnya banyak  strain  baru, karena sudah cukup banyak kejadian atau wilayah yang memang belum terkendali pandeminya, dan itu akan melahirkan termasuk potensi Indonesia melahirkan  strain