Pelatih favorit pilihan pemain Garuda Select jilid 3 di Inggris. Para pemain muda dalam Program Garuda Select belajar mandiri dalam pemusatan latihan di Inggris.
Para pemain Garuda Select Jilid Ketiga, sudah beberapa bulan berada di Inggris. Mereka berlatih keras dan belajat mandiri selama mengikuti pemusatan latihan di Negeri Ratu Elisabeth.Pola latihan keras dan disiplin yang diberikan oleh pelatih Dennis Wise dan Des Walker membuat Andre Arido dan kawan kawan harus bekerja keras. Namun Noval Junior Iskandar dan kolega justru mengaku sangat menyukai pola latihan sepakbola modern yang diberikan oleh Dennis Wise dan Des Walker.I Putu Dipa Yogi Arta dan kolega mengungkapkan siapa pelatih favorit pilihannya masing-masing. Selain itu mereka juga mengungkapkan bagaimana cara mereka belajar kemandirian saat berada di negeri Ratu Elizabeth II itu.Pilihan pemain seperti Adre Arido, Noval Junior Iskandar, dan I Putu Dipa Yogi Arta ternyata berbeda beda terhadap siapa pelatih favouritnya selama mengikuti pemusatan latihan program Garuda Select di Inggris.“Kalau favorit saya Coach Dennis Wise dan Coach Danny Holmes karena mereka berdua asyik orangnya baik saat di lapangan maupun di luar lapangan,” kata kiper Garuda Select Adre Arido.Kalau pilihan dari Noval Junior Iskandar, sama seperti pemain asal Tanzania, Afrika, Shabani Mbwana Kingazi.“Sama seperti kata Shabani, semua pelatih sangat membantu saya untuk bisa menjadi lebih baik di semua aspek,” kata Noval Junior.Di luar lapangan pelatih Garuda Select sangat bersahabat kepada pemain. Mereka bahkan tak ragu belajar Bahasa Indonesia untuk membuat hubungan dengan pemain semakin akrab.“Coach Jake paling bersahabat dan bisa menguasai beberapa kata dalam Bahasa Indonesia. Dia bisa berhitung serta bicara 'bagus sekali' dan 'mantap'. Selain itu, Coach Jake saya ajari lagu 'Cuma Saya' dari M.A.C dan dia bisa ikut bernyanyi,” cerita I Putu Dipa Yogi Arta.“Kalau menurut saya Coach Danny sangat lucu dan dia juga sudah bisa beberapa kata dalam Bahasa Indonesia seperti 'ayo kumpul' dan 'bagi bola',” jelas Noval kembali.Berada jauh dari keluarga dan orang-orang terdekat di usia muda tentu tidak mudah bagi para pemain yang terpilih untuk mengikuti Program Garuda Select tahap 3. Apalagi segala kebutuhan pribadi mulai dari mengatur keuangan, membeli kebutuhan sehari-hari, hingga mencuci pakaian juga harus dilakukan sendiri.Maka dari itu, pelatih mungkin sebagai sosok pengganti dari orang tua mereka yang juga secara tidak langsung, menjadi keluarga baru bagi para pemain Garuda Select.Setidaknya itulah gambaran dari apa yang harus dilakukan para pemain Garuda Select di luar waktu latihan dan pertandingan. Beberapa pemain pun menceritakan pengalaman mereka hidup jauh dari keluarga dan harus mengurus semuanya sendiri.“Untuk saya pribadi pastinya ini adalah hal yang baru. Apalagi harus jauh dari orang tua, semuanya harus diurus sendiri. Belum lagi ketika kondisi badan drop karena lelah, saya jadi kadang sedih dan teringat rumah. Tetapi semua harus tetap dijalani dengan semangat,” kata penjaga gawang Garuda Select, Adre Arido.Bagi Faqih Maulana, berada jauh dari rumah dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri bukan hal baru baginya. Ia mengakui pernah melakukan hal yang sama dengan klub di Indonesia. Hanya saja kali ini, perbedaannya dari segi geografis.“Tantangannya mungkin hanya bagaimana mengatur keuangan karena di usia seperti saya tentu banyak keinginan yang harus diatur. Kalau soal tinggal jauh dari rumah, sudah agak terbiasa karena dulu pernah delapan bulan tingal di mess jadi agak terbiasa mencuci sendiri dan sebagainya,” katanya.Selain pentingnya melatih kemandirian dalam kegiatan sehari-hari, para pemain juga bisa belajar untuk bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan belajar sebagai individu yang mempunyai kedisiplinan. Hal yang sangat penting untuk bekal kehidupan mereka nanti ketika dewasa dan apabila mereka akan berkarir di tempat yang jauh dari negara asal mereka.
Baca Juga :