Zimbabwe Memutuskan Untuk Membentuk Menteri Whatsapp

Menteri Whatsapp
Menteri Whatsapp (Foto : )
www.antvklik.com
- Presiden Zimbabwe, Robert Muhabe memutuskan untuk membentuk kementerian baru yang bertanggung jawab dalam keamanan siber. Cara presiden Zimbabwe menjaga keamanan siber yaitu dengan mengangkat Menteri Whatsapp di Zimbabwe. Namun Keputusan sang presiden malah menuai kontrovesi. Banyak masyarakat Zimbabwe yang protes dengan keputusan sang presiden. Menteri Whatsapp Sebagian rakyat negeri Afrika Selatan itu menilai, kementerian yang baru itu akan mengancam kebebasan ekspresi warga khususnya di internet. Masyarakat Zimbabwe menduga bahwa, kementerian yang dibikin ini akan memata-matai aktivitas online warga. Pengguna internet di Zimbabwe, memodifikasi surat penunjukan Chinamassa sebagai menteri dengan humor. Dalam surat palsu itu, tiap admin grup Whatsapp di Zimbabwe diwajibkan untuk mendaftarkan diri sampai 1 November 2017, jika tidak maka akan ditindak.

Menteri Whatsapp Menuai Kontrovesi di Zimbabwe

Juru bicara presiden Mugabe, George Charamba menegaskan, pembentukan kementerian baru itu untuk mengatasi ancaman terhadap Negara. Ancaman itu dipicu oleh beberapa kasus beredarnya kabar dan informasi di media sosial yang membuat panik rakyat. Dalam beberapa kasus, informasi di media sosial dan internet membuat kekacauan sosial di Zimbabwe dan akhirnya berdampak pada ekonomi. Menteri Whatsapp Sedangkan sang “Menteri Whatsapp” berdalih, kementerian baru itu akan menangani masalah yang terkait dengan keamanan, termasuk yang dipicu dari media sosial. Kalangan oposisi di Zimbabwe bereaksi. Mereka mengkhawatirkan pembentukan kementrian baru itu. Oposisi Movement for Democratic Change (MDC) menilai kementerian siber berarti pemerintah siap mengawasi rakyat. Pemimpin MDC, Morgan Tsvangirai meyakini kementerian itu diciptakan untuk menekan kebebasan berbicara jelang pemilu 2018. Media sosial memang makin popular di Zimbabwe. Medium ini telah menjadi pilihan rakyat Zimbabwe untuk berkomunikasi dan menerima informasi berita.