Banjir akibat luapan sungai Dringu merendam ratusan rumah di sejumlah desa, di Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo. Air mulai meluap dari sungai dringu, sekitar pukul 21.30 WIB, Sabtu (27/2) malam.
Luapan air itu, diduga imbas dari tingginya curah hujan di bagian hulu sungai. Tepatnya di Kecamatan Sumber dan Kuripan. Atau di lereng Gunung Bromo. Sehari sebelumnya, debit air sungai dringu memang sempat meninggi.Menurut warga, air meluap begitu saja. “Cepat sekali datangnya air. Sepertinya ada yang jebol tanggul penahannya,” kata salah satu warga, Affandi, Minggu (28/2/2021) dinihari.[caption id="attachment_442216" align="alignnone" width="600"] Affandi berupaya membuang air dari halaman rumanya. (Foto: Syahwan)[/caption]Untungnya, air tidak sampai masuk rumah Affandi, hanya merembes masuk ke halaman dan jalan desa.Di saat bersamaan, air meluap di aliran sungai legundi. Menyasar wilayah selatan Kota Probolinggo.“Bisa jadi ini karena semua debit air dialihkan ke saluran sungai dringu ini. Cabangnya kan ada di daerah legundi sana. Ke barat tembus kali legundi dan sungai paser. Ke timur, tembus kali dringu ini,” jelas Affandi.[caption id="attachment_442217" align="alignnone" width="600"]
Hingga Minggu (28/2) dini hari, banjir masih merendam permukiman (Foto: Syahwan)[/caption]Air masuk sampai sepinggang pria dewasa. Hanya rumah warga yang dibangun begitu tinggi, serta rumah yang dilengkapi dam penahan yang bisa bertahan. Sedangkan lainnya, tenggelam terendam air banjir.Hingga Minggu (28/2) dini hari, air belum surut. Ketinggian masih sama, sekitar pinggang orang dewasa.Sejauh ini, belum ada data resmi maupun keterangan dari BPBD Kabupaten Probolinggo, soal berapa rumah warga yang terdampak. Muhammad Syahwan | Probolinggo, Jatim
Baca Juga :