Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sejatinya tahu ada penebar fitnah yang selama ini dibiarkan di pusaran Partai Demokrat
Mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie buka suara usai dipecat dari keanggotaan DPP Partai Demokrat pada Jumat (26/2/2021) malam.Dalam cuitan di Twitter, Marzuki Alie menilai, pemecatan dirinya itu menunjukkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sejatinya tahu ada penebar fitnah yang selama ini dibiarkan di pusaran Partai Demokrat.“Tingkah laku buruk agar diterjemahkan, banding dengan fitnah. SBY harus tahu, fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Nabi juga bersabda :Tidak akan masuk surga tukang fitnah, kalau yg difitnah tidak memaafkan. Tukang fitnah itu bukan hanya buruk, tapi penjahat dan dzolim. Dan itu dibiarkan oleh SBY,” tulis Marzuki Alie beberapa jam lalu di Twitter.Marzuki mempertanyakan untuk para kader termasuk dirinya yang dipecat dalam konteks penegakan hukum yang mana. Menurutnya sejarah akan membuktikan siapa pengkhianat partai sebenarnya.“Saya tidak dicap penghianat, belajar baca baik2, karena kebencian, karena menjelekkkan pengurus. Nanti sejarah akan membuktikan siapa yang berkatakter buruk, penghianat partai yang sebenarnya. Memecat penuhi aspirasi kader, itu yang namanya penegakan hukum ? Nanti ada desakan rakyat, lalu keputusannys memenuhi tuntutan rakyat, tanpa proses peradilan,” sambungnya.Terkahir, eks Sekjen Partai Demokrat itu menuliskan kedepan terlihat siapa yang nanti akan tergusur karena kebenaran yang selama ini diperjuangkannya.“Kita akan saksikan siapa nanti yang akan tergusur. Kebenaran akan hadir,” ujarnya.Seperti diketahui, dalam edaran rilis untuk media, mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie diputuskan dipecat dari Partai Demokrat. Tak hanya Marzuki, enam kader senior lainnya pun bernasib sama.Alasannya, ketujuh senioren PD itu ikut Gerakan Pengambilan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD) yang belakangan santer menjadi sorotan publik.Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, pemecatan itu dilakukan atas dasar desakan para ketua DPD dan DPC.Menurut Herzaky, pemecatan tetap dan tidak hormat ini, sudah sesuai rekomendasi Dewan Kehormatan PD. Proses tersebut juga sudah melalui rapat yang digelar dalam sebulan terakhir.Menurut Herzaky keenam kader yang dikenai sanksi pemecatan dianggap melakukan perbuatan yang merugikan Partai Demokrat. Dia membeberkan keenamnya telah mendiskreditkan partai, mengancam, menghasut, mengadu domba, melakukan bujuk rayu dengan imbalan uang dan jabatan, menyebarluaskan kabar bohong dan fitnah serta hoaks."Perbuatan dan tingkah laku buruk Darmizal, Yus Sudarso, Tri Yulianto, Jhoni Allen Marbun, Syofwatillah Mohzaib, dan Ahmad Yahya merupakan fakta yang terang benderang dan oleh karena itu menurut Dewan Kehormatan Partai Demokrat, yang bersangkutan tidak perlu dipanggil untuk didengar keterangannya, atau diperiksa secara khusus, sesuai ketentuan Pasal 18 Ayat (4) Kode Etik Partai Demokrat," terangnya .
Dipecat PD, Marzuki Alie: SBY Harus Tahu Fitnah Lebih Kejam dari Pembunuhan
Sabtu, 27 Februari 2021 - 06:22 WIB