Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Jepang, menjalin kerja sama dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Dengan kerja sama ini, pekerja migran Indonesia di Jepang bisa kuliah jarak jauh.
Pekerja migran Indonesia di Jepang, kini dapat meningkatkan keahlian dengan mengikuti kuliah jarak jauh tanpa mengganggu jam kerja mereka.
Hal itu didukung penuh oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo dengan menjalin kerjasama pendidikan jarak jauh (PJJ) dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) Rabu (24/2/2021).
Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi mengatakan, peningkatan keahlian para pekerja migran di Jepang lewat PJJ dengan PENS nantinya akan diikuti pekerja migran di negara lain.
“Program kuliah jarak jauh ini dapat menjadi contoh ke depan untuk direplikasi di negara-negara lain. Khususnya di negara-negara yang jumlah pegawai migran asal Indonesia sangat banyak seperti China dan Korea,” kata Heri Akhmadi.
Dalam penandatanganan kerja sama ini, Dubes Heri didampingi Wakil Kepala Perwakilan RI, Tri Purnajaya dan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Yusli Wardiatno.
Sementara Atdikbud Yusli Wardiatno menjelaskan, kesepakatan kerja sama untuk menggelar PJJ di tingkat pendidikan tinggi ini bertujuan untuk memperluas akses pendidikan vokasi di luar negeri.
"Penyelenggaraan program ini akan membuka akses pendidikan bagi pekerja migran Indonesia yang jumlahnya mencapai 36.000 dan sebagian besar masih berstatus pegawai magang (Kenshusei)," terang Yusli.
double degree dengan perguruan tinggi di luar negeri," ujar Benny Bandanadjaja.
Sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) dianggap menjadi cara terbaik saat ini bagi para pekerja migran karena tidak mengganggu waktu kerja.
Selain akan memperoleh ilmu pengetahuan yang diajarkan serta ijazah, mereka juga akan mendapatkan pengayaan bahasa Jepang. Ini akan membuat kemampuan berbahasa Jepang pekerja migran dapat meningkat hingga lulus N4 atau N3.
Pihak KBRI Tokyo berharap para pekerja migran akan mampu meningkatkan statusnya menjadi specified skilled worker (Tokutei Gino). Hingga saat ini kebutuhan Tokutei Gino di Jepang belum dapat dipenuhi oleh pekerja asal Indonesia. (*)
Sistem PJJ Cara Terbaik
Direktur PENS, Zainal Arief yang hadir melalui virtual memaparkan kesiapan institusinya menggelar PJJ untuk pekerja migran Indonesia di Jepang. Sedangkan Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemdikbud RI), Benny Bandanadjaja memastikan, pihaknya sangat menyambut baik dan akan mendukung program ini. "Kemdikbud akan segera memfasilitasi bantuan pembiayaan bagi politeknik di Indonesia yang menjalin kerja samaBaca Juga :