Mantan Pastor Amerika Diadili Atas Tuduhan 14 Kasus Pelecehan Seksual

Mantan Pastor Amerika Diadili Atas Tuduhan 14 Kasus Pelecehan Seksual (Foto voaindonesia.com)
Mantan Pastor Amerika Diadili Atas Tuduhan 14 Kasus Pelecehan Seksual (Foto voaindonesia.com) (Foto : )
Seorang mantan pastor Amerika Serikat (AS), Richard Daschbach, diadili di Timor Leste, Selasa (23/2/2021), terkait kasus pelecehan seksual.
Daschbach menghadapi dakwaan melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah gadis muda di tempat penampungannya, untuk anak-anak yatim piatu dan miskin.Daschbach, 84 tahun, mantan misionaris dari Pennsylvania, AS, menghadapi 14 dakwaan pelecehan seksual.Pelecehan itu dilakukan terhadap anak-anak di bawah usia 14 tahun. Serta dakwaan pornografi anak dan kekerasan dalam rumah tangga.Seperti dikutip dari voaindonesia.com, menurut kantor Kejaksaan Agung negara itu, Daschbach menghadapi hukuman 20 tahun penjara. Jika terbukti bersalah.Polisi hadir dalam jumlah sangat besar di gedung pengadilan kecil dekat pantai itu, saat sekitar 100 pendukung mantan pastor itu muncul. Namun ditolak masuk ke ruang sidang karena persidangan tertutup bagi umum.Negara muda yang 97% dari 1,3 juta penduduknya beragama Katolik ini sangat terpecah terkait kasus tersebut.Banyak keluarga dan politisi saling kecam. Ketegangan yang begitu tinggi menimbulkan kekhawatiran di kalangan penuduh. Bahwa mereka akan menjadi sasaran kekerasan jika nama mereka diungkapkan ke publik.Mantan presiden Xanana Gusmao sempat hadir di ruang sidang dalam waktu singkat untuk menunjukkan dukungannya bagi Daschbach, Selasa (23/2/2021).Mantan pemimpin itu masih sangat berkuasa di negara itu, dan beberapa orang, termasuk anak-anaknya sendiri.Mereka mempertanyakan mengapa ia secara terbuka mendukung seorang pria yang dituduh melakukan pelecehan terhadap anak-anak.Pelecehan diduga terjadi selama bertahun-tahun di Topu Honis, sebuah rumah penampungan anak yang didirikan dan dikelola Daschbach.Di tempat itu, sejumlah anak kurang beruntung diberi makan, pakaian, tempat berteduh, dan pendidikan.Setidaknya 15 anak perempuan telah mengajukan gugatan, kata JUS Juridico Social, kelompok pengacara HAM yang mewakili para penuduh.Tetapi banyak donor asing yang pernah mendukung Daschbach meyakini bahwa kemungkinan jumlah korbannya mencapai ratusan.Sidang terhadap Daschbach awalnya dijadwalkan dimulai Senin, tetapi hakim meminta penundaan satu hari agar mereka dapat merevisi sejumlah dokumen.