Kenalan dengan Dua Insinyur Asal Indonesia yang Ikut Buat Pesawat dan Roket di AS

sls reuters
sls reuters (Foto : )
career fair 
habis untuk menunggu giliran. Akhirnya saya ngobrol dengan mereka, dan saya jadi tertarik untuk melamar,” kenangnya.Usai diwisuda, Avelino pindah ke Seattle untuk bekerja. Selama empat tahun lebih di Boeing, ia pernah terlibat dalam proyek pesawat komersial tipe 767, 747, dan 737 sebelum ditempatkan di 797-9.Pada usia 26 tahun, Avelino yang memiliki seorang putra berusia 10 bulan ini, sudah dipercaya untuk memimpin sebuah tim.

Jangan Takut Coba Bidang Baru

Avelino berpesan kepada anak muda yang masih bingung dengan cita-citanya agar membuka pikiran dan jangan takut mencoba bidang yang baru.“Siapa tahu. Coba saja. Mungkin kita berpikir kita sangat yakin. Tapi sebagai anak usia 18 tahun, kita sebenarnya belum begitu mengenal dunia. Jadi cobalah magang apa saja untuk memperluas pengalaman,” kata Avelino yang pernah magang di empat perusahaan berbeda.Sementara menurut Marko, yang tak kalah pentingnya adalah beradaptasi dengan kebutuhan pasar."Kita lihat apa yang kita suka dan
 pursue  (mengejar) apa yang kita senang. Harus diseimbangkan dengan kemampuan kita dan juga dengan pasar kerja, apakah pekerjaan itu dibutuhkan di pasar atau tidak,” kata Marko. VOA Indonesia