Sembilan Korban Longsor Nganjuk Masih Hilang, Anjing Pelacak Dikerahkan

alat berat longsor nganjuk
alat berat longsor nganjuk (Foto : )
Tercatat masih ada sembilan korban longsor Nganjuk yang belum ditemukan. Pencarian pada hari ini akan mengerahkan anjing pelacak. 
Dalam pencarian sepanjang hari kemarin, sudah ditemukan 12 dari 21 korban tanah longsor di Dusun Selopuro Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.Dari 12 korban yang ditemukan, dua orang ditemukan dalam keadaan hidup. Sedangkan satu orang meninggal di rumah sakit dan yang lain sudah ditemukan tewas di lokasi kejadian.Dengan demikian masih ada sembilan korban longsor yang belum ditemukan. Guna membantu pencarian pada hari ini, Selasa (16/2/2021), polisi akan mengerahkan anjing pelacak.Bupati Nganjuk, Novi Rahman Hidayat mengatakan sulitnya akses masuk ke lokasi dan kontur lahan yang masih bergerak menghambat dan menyulitkan evakuasi.“Kita kan tau sendiri, posisi yang ada di perengan gunung ini menyebabkan sulitnya alat berat untuk bisa langsung masuk ke akses. Selain itu, bekas hujan tadi malam juga masih berpengaruh dan kontur lahan yang terus bergerak. Ini menyebabkan kesulitan dari tim untuk melakukan evakuasi dengan cepat,” katanya.Selain anjing pelacak dari kepolisian, petugas juga mengerahkan empat ekskavator. Pencarian akan terus berlanjut hingga 14 hari ke depan sesuai masa tanggap darurat bencana.Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, keluarga korban meninggal akibat bencana ini akan mendapat santunan masing-masing sebesar Rp10 juta.“Kalau soal ganti rugi urusan pak bupati, tetapi untuk yang meninggal akan ada santunan kematian dari pemprov sepuluh juta,” kata Khofifah.Gubernur Jawa Timur juga meminta relokasi ratusan warga ke tempat yang lebih aman.“Oleh karena ini kata Pak Bupati lahan Perhutani, maka bisa dikomunikasikan dengan pihak perhutani untuk kemungkinan dicarikan tempat yang lebih aman bagi mereka untuk bertempat tinggal berikutnya,” kata Khofifah lagi. RRI.co.id