Cendikiawan muslim Jalaluddin Rahmat meninggal dunia. Kang Jalal, begitu almarhum biasa disapa semasa hidupnya, meninggal dunia pada usia ke-72 tahun.
Kang Jalal menghembuskan nafas terakhir di ICU Rumah Sakit Santosa Internasional, Bandung, Senin (15/2/2021), sekitar pukul 15.45 WIB.Kabar Jalaluddin Rakhmat meninggal disampaikan tokoh NU, Nadirsyah Hosen melalui akunnya di Twitter @na_dirs."Selamat jalan Kang Jalaluddin Rakhmat. Lahul Fatihah," demikian kicauan Nadirsyah Hosen.https://twitter.com/na_dirs/status/1361250142116978692Jalaludin Rakhmat atau Jalaluddin Rakhmat lahir di Bandung, 29 Agustus 1949. Semasa hidupnya, selain sebagai cendikiawan Muslim, juga politisi dari PDIP.Setelah lama menjadi dosen di Universitas Padjadjaran atau Unpad, pada tahun 2014 dia terpilih menjadi anggota DPRRI periode 2014-2019. Di DPR, dia menjadi anggota Komisi VIII (agama dan sosial).Jalaludin Rakhmat mendapatkan gelar master komunikasi dari Iowa State University dan doktor ilmu politik dari Australian National University.Sejak tahun 1978 dia bergabung dengan Universitas Padjadjaran sebagai staf pengajar.Setelah pensiun sebagai dosen, pada tahun 2013 dia memutuskan terjun ke dunia politik dan bergabung dengan PDIP.Dia memilih partai tersebut karena menurutnya hanya PDI Perjuangan yang membela kaum minoritas.Jalaludin Rakhmat muda dibesarkan di kalangan Nahdatul Ulama, dan kemudian aktif di gerakan Muhammadiyah. Pada saat ini dia lebih dikenal sebagai tokoh Syiah di Indonesia.Dia ikut membidani salah satu organisasi Syiah di Indonesia, yaitu Jamaah Ahlulbait Indonesia (Ijabi) pada awal Juli 2000.Tumbuh dalam keluarga Islam tradisional, Jalaluddin Rakhmat sempat aktif di Muhammadiyah, sebelum terjun total ke tasawuf dan akhirnya menganut Islam Syiah.Pada pertengahan 1980-an hingga 1990-an, namanya selalu dilekatkan dengan mazhab Islam Syiah. Sehingga dia pernah 'diadili' oleh sebagian ulama Sunni di Bandung dan dilarang berceramah di wilayah itu. Tetapi dia selalu menolak disebut penganut Syiah, saat itu.Kang Jalal juga dikenal karena aktivitasnya pada kajian tasawuf yang mampu menjaring kalangan perkotaan, serta sering disebut sebagai salah-seorang cendekiawan Muslim Indonesia terkemuka.Jalaluddin Rakhmat saat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menjadi Presiden Indonesia, akhirnya secara terbuka mengaku sebagai penganut Islam Syiah."Secara fikih dan akidah, saya sekarang Syiah," kata Jalaluddin Rakhmat pada pertengahan Juli 2013 lalu.Di ujung perjalanan hidupnya, Kang Jalal yang pernah mendirikan pusat kajian tasawuf Yayasan Tazkiya Sejati itu memilih Syiah sebagai idelogi akidahnya.
Baca Juga :