Daryono meyakini gempa Majene dan Mamuju sudah memasuki fase
post seismic dengan kondisi tektonik segera stabil.“Dengan memahami bahwa gempa Majene dan Mamuju memiliki produktivitas gempa susulan yang sangat rendah dan didukung perhitungan estimasi peluruhan gempa yang terus meluruh, maka zona gempa Majene dan Mamuju telah memasuki kondisi post seismic
, kondisi tektonik segera stabil,” cuitnya.https://twitter.com/DaryonoBMKG/status/1360074434317492225?s=20Sebelumnya, ia menjelaskan, gempa kuat di Majene pada Kamis 14 Januari 2021 pukul 13.35 WIB merupakan gempa pembuka ( foreshock ) dengan magnitudo 5,9. Setelah itu disusul pada hari Jumat, 15 januari 2021 dengan magnitudo 6,2 pada pukul 01.28.“Ternyata benar, pagi ini dilaporkan dampak gempa kedua menimbulkan lebih banyak bangunan rumah rusak di Majene dan juga Mamuju. Sementara dilaporkan ada beberapa orang meninggal dunia dan ratusan orang menderita luka-luka sebagai dampak gempa,” seperti keterangan tertulis Daryono pada ANTVklik.com, Jumat (15/1/2021).Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, baik gempa signifikan pertama dan kedua yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (
Baca Juga :