Tes Covid-19 di negara-negara maju kian mudah dan praktis. Seperti di Amerika Serikat, kian banyak vending machine alat tes PCR.
Suasana di Kampus University of California (UC) San Diego, Amerika Serikat, kini sedikit berbeda.
Para mahasiswa di sana sudah bisa mendapat tes cepat lewat vending machine atau mesin penjual otomatis yang ada dalam kampus.
Rektor UC San Diego, Pradeep Khosla mengatakan, keberadaan vending machine ini sangat memudahkan mahasiswanya untuk tes Covid-19 secara berkala.
"Sejak 1 Januari 2021 ada 10 ribu mahasiswa di kampus yang jalani tes sepekan sekali, Untuk memudahkan dan beri akses ke tes. Dan intinya untuk mengurangi halangan mereka untuk tes, maka kami beri lewat mesin penjual otomatis. Tinggal dapatkan tes, usap hidung, taruh disana. Tunggu hasilnya dalam 24 jam," kata Khosla.
[caption id="attachment_436664" align="alignnone" width="900"]
Mahasiswa mendapat alat tes Covid-19 secara gratis (Foto: Reuters)[/caption]
Saat ini ada 11 vending machine yang terpasang di UC San Diego. Bagi para mahasiswa, alat tes Covid-19 ini disediakan secara gratis. Tentunya, hal ini direspon positif oleh para mahasiswa UC San Diego.
"Menyenangkan, tak terlalu menakutkan, Saya bersama rekan kerja, jadi menyenangkan," kata Patrick McLeroy, mahasiswa setempat.
"Kami tes 3 kali sepekan dan hindari kondisi risiko tinggi. Kadang menakutkan," kata Christian Bautista, mahasiswa lainnya.
UC San Diego menjadi kampus pertama di Amerika yang menyediakan tes Covid-19 lewat vending machine.
Keberadaan vending machine sendiri awalnya digagas oleh mahasiswa setempat karena menawarkan kerahasiaan bagi penggunanya.
Ini karena para mahasiswa bisa melakukan tes swab sendiri di kamar masing-masing. Lalu sampelnya ditaruh di boks yang sudah disediakan. Dalam kurun waktu 24 jam, hasil tes akan diketahui mahasiswa.
[caption id="attachment_436662" align="alignnone" width="900"] Antrean di vending machine tes Covid-19 di UC San Diego (Foto: Reuters)[/caption]
Diminati Masyarakat
Tentu saja metode seperti ini sangat praktis dan diminati banyak orang. Oleh karena itu sudah ada perusahaan yang memasang alat serupa di New York untuk masyarakat luas. Bedanya dengan vending machine di UC San Diego adalah, untuk memperoleh alat tes Covid-19 dari vending machine buatan Wellness 4 Humanity ini tidaklah gratis, yaitu harus membayar 119 dollar AS atau setara Rp1,6 juta. Lalu alat tes yang dijual di vending machine di New York ini tidak menggunakan metode usap, melainkan dengan metode pengambilan sampel air liur. Oleh karena itu dalam kit pembelian, terdapat wadah untuk sampel air liur. Sampel itu kemudian tinggal dikirim lewat ekspedisi ke alamat yang sudah ditentukan. "Solusi kami mesin-mesin ini kami bawa ke pusat keramaian, seperti stasiun kereta, supermarket, pusat belanja dan bandara. Kami berencana akan meluncurkan 1.000 mesin dalam 3-6 bulan di seluruh AS. Karena itu prototipe ini kami uji coba agar bisa dikembangkan dengan cepat," kata Pavel Stuchlik, pendiri Wellness 4 Humanity. Selain di Amerika Serikat, vending machine tes Covid-19 juga sudah ditemukan di Hong Kong, Inggris dan Jepang. VOA IndonesiaBaca Juga :