Fenomena langka kembali terjadi di Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Setelah muncul awan mirip piring terbang, kini puncak Gunung Semeru kembali tertutup awan mirip topi. Namun bagi warga setempat, fenomena ini merupakan hal yang biasa.
Terpantau dengan sangat jelas dari Dusun Curah Kobokan Pronojiwo, Lumajang, fenomena Gunung Semeru bertopi kembali terjadi pada Selasa pagi (9/2/201).Puncak Semeru nampak tertutup awan putih tebal, sehingga membentuk sebuah topi atau caping petani. Menurut warga setempat pada jaman dulu jika terjadi fenomena Semeru bertopi selalu di kaitkan dengan mitos adanya wanita hamil namun susah melahirkan. Namun seiring berjalannya waktu, warga menyadari bahwa hal tersebut akibat adanya pusaran angin di puncak Gunung Semeru.Dengan fenomena ini warga sekitar mengaku sudah terbiasa, namun mereka tetap mengkhawatirkan ancaman bahaya skunder Semeru berupa banjir lahar dingin serta ancaman awan panas serta erupsi susulan.“ Ini yang ketiga kali, sebelumnya fenomena Semeru bertopi dan awan mirip piring terbang, juga pernah terjadi dan terlihat secara jelas dari permukiman warga di lereng Gunung Semeru, beberapa hari lalu, “ ujar salah satu warga Dusun Curah Kobokan, bernama Nurbuat.Berdasarkan data Pos Pemantauan Gunung Api Semeru di Pos Sawur, tercatat dalam 6 jam terakhir secara kegempaan, Gunung Semeru telah mengalami 28 kali letusan, 2 kali guguran dan 2 kali hembusan. Hingga saat ini Gunung Semeru masih berstatus waspada atau level 2.Muhammad Syahwan | Lumajang, Jawa Timur
Baca Juga :