Sejumlah Vaksin Ini Kurang Ampuh Tangkal Varian Baru Virus Corona dari Afsel

vaksin reuters
vaksin reuters (Foto : )
Dalam sepekan terakhir, ada dua merek vaksin yang diketahui kurang ampuh menangkal varian baru virus corona dari Afrika Selatan (Afsel). Merek apa saja?
Sejak pertama kali dilaporkan muncul pada Desember 2019, virus SARS-CoV-2 atau virus corona terus bermutasi. Salah satunya yang sudah menyebar adalah varian baru dari Afrika Selatan.Para ilmuwan dunia khawatir, vaksin Covid-19 yang sudah beredar di dunia, kurang efektif dalam menghadapi varian baru virus itu.Ternyata, kekhawatiran mereka terbukti. Setidaknya ada dua vaksin yang dinilai kurang efektif dalam menangkal varian baru virus corona dari Afrika Selatan.Dalam sebuah studi yang dirilis pada 2 Februari 2021 lalu, peneliti Universitas Cambridge, Inggris menemukan data bahwa vaksin Pfizer-BioNTech kurang efektif menangkal varian baru itu.Sementara pihak AstraZeneca pada Sabtu (6/2/2021) mengumumkan data awal menunjukkan vaksin mereka memberikan perlindungan terbatas terhadap penyakit ringan yang disebabkan varian virus dari Afrika Selatan.Seperti dilansir The Financial Times of London, kelompok yang diuji coba itu berjumlah sekira 2.000 orang dan muda, dengan usia rata-rata 31. Tapi tidak ada satupun peserta studi yang dirawat inap atau meninggal dunia."Vaksin kita mungkin tidak mengurangi kasus penularan. Tapi tetap dapat melindungi pasien dari kematian, perawatan rumah sakit dan sakit parah," kata Sarah Gilbert, yang memimpin pengembangan vaksin bersama Oxford Vaccine Group.Saat ini pihak AstraZeneca sedang mengembangkan vaksin mereka agar dapat menghadapi varian baru virus corona dari Afsel dengan efektif. Menurut Gilber, modifikasi vaksin akan siap pada musim gugur mendatang.Selain vaksin Pfizer dan AstraZeneca, ada dua merek vaksin lainnya yang diketahui juga kurang efektif menangkal varian baru virus corona dari Afsel.Kedua vaksin itu adalah dari Novavax dan Johnson & Johnson. Para peneliti menemukan data bahwa varian baru virus itu  mengurangi kemampuan vaksin untuk melindungi seseorang dari Covid-19.
India Today, VOA Indonesia, Arab News