Advokat Minta Kapolri Prioritaskan dan Usut Tuntas Kasus-Kasus Investasi Bodong

Advokat Minta Kapolri Prioritaskan dan Usut Tuntas Kasus-Kasus Investasi Bodong (Foto Istimewa)
Advokat Minta Kapolri Prioritaskan dan Usut Tuntas Kasus-Kasus Investasi Bodong (Foto Istimewa) (Foto : )
Terkait pernyataan Neta S Pane Ketua Presidium IPW (Indonesian Police Watch), soal mandeknya kasus Investasi bodong karena adanya dugaan keterlibatan oknum di tubuh Polri. Ketua Pengurus Firma Hukum LQ Indonesia, Alvin Lim, ikut menanggapinya.
Menurut dia, salah satu contohnya yakni terdapat "Satgas" dalam kasus Koperasi Indosurya yang memakan korban kurang lebih 8.000 masyarakat dan Rp14 Triliun.Ia juga mengatakan bahwa kasus Indosurya telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya dengan nomor register LP TBL/2881 /V/YAN 2.5/2020/SPKT PMJ, 18 Mei 2020 lalu, kemudian ditarik Mabes Polri dan tidak ada kelanjutannya."Seperti memeriksa saksi korban, dan pemeberian SP2HP (Surat pemberitahuan hasil penyelidikan) kepada pelapor dari ditariknya LP Indosurya LQ dari Polda hingga hari ini." katanya dalam keterangan tertulisnya."Lalu apa gunanya di tarik ke Mabes kalau menjadi mandek? Bahkan anehnya, dalam kasus Indosurya ini ada "Tersangka Abadi" Henry Surya, yang merupakan tersangka dalam kasus yang sama, lantaran Henry sudah setahun kurang lebih setelah jadi tersangka namun tidak ditahan, dan tidak dilanjutkan proses penuntutannya." sambungnya.Lanjutnya, dari informasi yang diterima, pihaknya menduga Satgas tersebut merupakan salah satu modus okmum-oknum terkait untuk memanfaatkan situasi."Tersangka abadi ini mau dijadikan ATM berjalan atau kepentingan lain oknum sehingga kasus mandek di kepolisian, tanpa proses apapun." lanjutnya."Masyarakat dan pelapor butuh kepastian hukum, bersalah atau tidaknya tersangka itu kasus harus di limpahkan ke pengadilan, agar Majelis Hakim memutuskan kebenaran sebuah kasus." tambahnya.Karena ituu, ia pun meminta Kapolri Baru Jenderal Listyo Sigit mau menindak oknum-oknum tersebut yang bermain dalam kasus investasi bodong."Apabila Kapolri Listyo ingin membuktikan dan menepati komitmen sebagaimana dalam fit and proper tes di DPR, harap di mulai dari kasus Investasi Bodong yang memakan korban puluhan ribu masyarakat Indonesia dalam program 100 hari Kapolri." katanya.Selain itu, ia sangat yakin bahwa Institusi Polri hebat, gagah dan masih banyak pemimpin Polri yang jujur."Namun adanya "Oknum Polri" ini yang mencoreng nama dan reputasi Polri, ini akan menjadi PR berat bagi Kapolri Baru Jenderal Listyo Sigit." tutupnya.