Reuters
, Iklan yang ramai dikritik tersebut dipublikasi secara online dan sekarang sudah tidak ditayangkan lagi oleh Pemerintah Inggris sejak 28 Januari 2021. Otoritas berwenang menyebut saat membuat iklan tersebut, mereka tidak menggambarkan pandangan perempuan.“Siapa yang membuat iklan ini? Siapa yang menyetujuinya? Heteronormatif. Memaksakan gambaran bahwa mengajarkan anak pelajaran sekolah, bersih-bersih rumah, merawat anak adalah pekerjaan perempuan. Apakah laki-lakinya sedang pergi berperang atau mengerjakan sesuatu?,” kata Pragya Agarwal, ilmuwan bidang data dan perilaku.Iklan tersebut memperlihatkan empat gambar. Gambar pertama menunjukkan seorang perempuan sedang menggendong bayi. Gambar kedua tampak seorang perempuan sedang menyeterika pakaian, lalu perempuan lainnya sedang mengajarkan anak-anaknya pelajaran. Gambar ketiga, dua perempuan sedang bersih-bersih rumah. Gambar keempat, yang juga memperlihatkan satu-satunya sosok laki-laki, sedang duduk di sebuah sofa bersama istri dan anaknya.“Ternyata seksisme tahun 1950-an menyebar cepat juga,” kata anggota parlemen Inggris dari kubu oposisi, Yvette Cooper.Panduan dari Standar Otoritas Periklanan Inggris mengatakan penggambaran
stereotype gender bisa menyebabkan bahaya atau pelanggaran serius.“Sebuah iklan yang menggambarkan seorang laki-laki duduk dengan kaki terangkat, lalu anggota keluarga lain membuat kekacauan di sekitar rumah, dan seorang perempuan membersihkan sendirian kekacauan itu, ini tampaknya tidak bisa diterima,” demikian keterangan Standar Otoritas Periklanan Inggris. Reuters
Baca Juga :