Gunung Merapi yang berada di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, kembali erupsi dengan mengeluarkan dua kali awan panas guguran.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat. Awan panas Merapi sore tadi terjadi pada pukul 16.18 WIB dengan amplitudo 40 milimeter dan durasi 133 detik."Awan panas guguran pukul 16.18 WIB dengan amplitudo 40 milimeter, durasi 133 detik. Estimasi jarak 1.200 meter, tinggi kolom tak teramati karena berkabut, mendung, hujan. Arah luncuran ke barat daya," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida, Selasa (26/1/2021), seperti dikutip dari rri.co.id.Hanik menjelaskan awan panas kedua terjadi pada pukul 18.27 WIB dengan durasi 135 detik.Berdasarkan laporan aktivitas Merapi pukul 12.00 hingga 18.00 WIB hari ini, terpantau gempa guguran sebanyak 33 kali, hembusan 2 kali, dan fase banyak 8 kali.Hingga saat ini status Gunung Merapi di tingkat Siaga (Level III) sejak 5 November 2020. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer.Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.Gunung ini berpotensi kebencanaan yang tinggi karena menurut catatan modern mengalami erupsi setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh permukiman yang padat.Lereng sisi selatan berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.Sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur. Serta Kabupaten Klaten di sisi tenggara.Kawasan hutan di sekitar puncaknya menjadi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi sejak tahun 2004.
Baca Juga :