Geger Puting Beliung di Waduk Gajah Mungkur, Ini Menurut BMKG

Geger Puting Beliung di Waduk Gajah Mungkur, Ini Menurut BMKG (Foto Tangkap Layar Video Instagram)
Geger Puting Beliung di Waduk Gajah Mungkur, Ini Menurut BMKG (Foto Tangkap Layar Video Instagram) (Foto : )
Geger puting beliung yang terjadi Rabu (20/1/2021) Pukul 15.45 sampai 16.00 WIB di perairan Sekitar Waduk Gajah Mungkur. Wonogiri menuai banyak perhatian.
Koordinator Bidang Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko mengatakan tidak semua awan Cumolonimbus (CB) dapat menyebabkan puting beliung.Angin langkisau atau puting beliung yang berada di atas permukaan air atau Waterspout (corong air) seperti di Waduk Gajah Mungkur. Itu karena terhubung dengan sejumlah awan. Seperti Cumulus Vongestus, Cumuliform dan Cumulonimbus.Puting beliung merupakan fenomena angin kencang yang bentuknya berputar menyerupai belalai dan keluar dari awan CB serta terjadi di daratan. Jika terjadi di perairan dinamakan Waterspout.Ia menjelaskan hujan lebat disertai kilat atau petir dan puting beliung berdurasi singkat lebih banyak terjadi pada masa transisi (pancaroba).Baik dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya. Kemudian memungkinkan juga terjadi di musim hujan dengan kondisi cuaca seperti di masa peralihan musim."Indikasi terjadinya hujan lebat disertai kilat dan petir serta angin kencang berdurasi singkat," katanya, seperti dikutip dari rri.co.id.Berikut penampakan puting beliung yang dibagikan oleh salah satu akun Instagram:https://www.instagram.com/p/CKRCYgoBZTr/ Berikut tanda-tanda akan terjadi puting beliung Satu hari sebelum terjadinya puting beliung, udara pada malam hari hingga pagi terasa panas dan gerah.Hal itu akibat adanya radiasi matahari yang cukup kuat ditunjukkan oleh nilai perbedaan suhu udara antara pukul 10.00 dan 07.00. Dengan suhu lebih dari 4,5 derajat celsius.Pada saat bersamaan juga ditandai dengan kelembaban yang cukup tinggi dengan nilai kelembaban udara di lapisan 700 milibar (mb) lebih dari 60 persen.Selanjutnya mulai pukul 10.00 pagi terlihat tumbuh awan Cumulus atau awan putih berlapis-lapis.Di antara awan tersebut terdapat satu jenis awan yang mempunyai batas tepi dan berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.Setelah itu, awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam yang dikenal dengan awan Cumulonimbus.Jika satu hingga tiga hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim pancaroba. Maka ada indikasi potensi hujan lebat yang pertama kali turun diikuti angin kencang, baik yang masuk dalam kategori puting beliung maupun yang tidak.Jadi, jika melihat atau berasakan tanda-tanda seperti itu, waspadalah dan tidak usah panik, cukup cari tempat yang aman.