Pemain Garuda Select tetap latihan dan jaga kondisi saat Inggris Lockdown. Program Garuda Select terkena dampak Lockdown pemerintah Inggris akibat pandemi Covid-19 yang terus meningkat.
Dampak dari peningkatan varian baru virus Corona di Eropa membuat Inggris melakukan kebijakan ketat Lockdown untuk membatasi pergerakan orang dari satu tempat ke tempat lainnya. Pemerintah Inggris berusaha menurunkan penyebaran dan penularan Covid-19 melalui kebijakan Lockdown tersebut.Inggris boleh saja memberlakukan lockdown di negaranya, namun hal itu tidak mematikan semangat dan latihan para pemain yang tergabung dalam tim Garuda Select jilid ketiga. Para pemain muda berbakat dari Indonesia yang tergabung dalam program Garuda Select saat ini mengadakan pemusatan latihan di Inggris. Dibawah pimpinan Direktur Olahraga Garuda Select Dennis Wise dan pelatih Des Walker skuat U-16 Garuda Select terus menempa diri di Inggris.Tim ini sekali melakoni laga di Negeri Ratu Elizabeth II. Lawan pertama skuad besutan Dennis Wise - Des Walker adalah Port Vale U-18. Duel ketat yang berlangsung di Loughborough University Stadium, Leicestershire, Inggris, Selasa (22/12/2020), itu berakhir imbang 1-1.Setelah sempat tertinggal lebih dahulu dari Port Vale U-18, pemain asal Bali, I Putu Dipa Yogi Arta berhasil mencetak gol di menit-menit akhir pertandingan untuk menuntaskan asa tim Garuda Select mengakhiri laga dengan skor imbang tersebut.Tak lama setelah itu, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, memberlakukan lockdown, menyusul semakin tingginya kasus Covid-19 di wilayah Inggris dan Skotlandia. Selama lockdown, pertandingan olahraga tidak boleh dilakukan kecuai kompetisi elite seperti Premier League.Selama lockdown, para pemain Garuda Select tetap menjalani latihan yang dikawal oleh Jake Fitzsimmons, pelatih fisik Garuda Select. Dia menyatakan bahwa kini situasinya tak lagi ideal. Skema yang tadinya dipersiapkan untuk pertandingan, kini diubah.Momen lockdown justru digunakan guna meningkatkan kualitas fisik para pemain. Salah satu sesi yang telah dijalani adalah berlari sejauh lima kilometer.“Para pemain diminta mencoba untuk berlari lima kilometer secepat mungkin. Ini adalah sesuatu yang sederhana, tetapi tetap merupakan suatu tes yang baik untuk melihat level kebugaraan mereka,” kata Fitzsimmons.Dia menambahkan, ada banyak hal lain yang bisa mereka kerjakan, “Termasuk terus berlatih, inilah target utama kami hingga ada perubahan yang bisa membantu kami berlatih secara normal. Kami ingin mencoba menjaga level kebugaran mereka agar mereka tetap tinggi sehingga siap untuk langsung beraksi di lapangan setelah situasinya kembali normal,” jelas Fitzsimmons.Ibnul Mubarak, salah satu pemain dari tim Garuda Select jilid tiga mengatakan, “Setiap pagi, kami diminta latihan di depan kamar hotel, baru setelah itu latihan lari di lapangan,” kata Ibnul.Dalam kondisi saat ini, Ibnul dan kawan-kawan memang difokuskan latihan pengembangan fisik. Berlari atau jogging menjadi menu wajib. Jarak yang ditempuh bervariatif. Terkadang pemain disuruh berlari sejauh empat sampai lima kilo meter. Setiap hari jarak tempuhnya terus bertambah sampai nantinya ke jarak tujuh kilometer. Pemain diminta berlari dengan secepat mungkin.“Meskipun terasa capek, harus tetap jogging, tidak boleh jalan,” sebutnya.Ibnul mengaku bahwa dirinya kini sudah mengalami peningkatakan fisik yang signifikan. Fisiknya itu adalah pada otot-ototnya, terlebih di bagian paha dan betis, kini semakin keras serta berisi. “Perubahan yang saya rasakan di bagian paha dan betis,” ujar pemain asal klub Penajam Utama, Kalimantan Timur.Tidak hanya latihan, mereka juga meluangkan waktu bersama dengan berbagai aktifitas yang diperbolehkan selama lockdown oleh para pelatih, agar tidak terlalu bosan. Contohnya, bermain video games bersama-sama, dan kegiatan lainnya.Terbaru, belum lama ini, mereka diberi kesempatan untuk bertemu alumni Garuda Select sebelumnya, Bagus Kahfi dan Brylian Aldama dalam sesi video call dan juga menganalisa video, untuk evaluasi perkembangan pemain.
Baca Juga :