Bencana gempa di Sulawesi Barat dan banjir besar di Kalimantan Selatan memantik rasa solidaritas seluruh elemen warga di Indonesia. Warga bahu-membahu mengumpulkan dan memberikan bantuan kepada warga terdampak. Salah satu yang mengirimkan bantuan ialah Kepolisian Daerah Jawa Timur.
Sedikitnya 25.165 paket sembako dikirim oleh Polda Jatim dan Polres jajaran. Dikirimkan pula obat-obatan dan paket untuk antisipasi Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19, seperti hand sanitizer dan lainnya.Pemberangkatan bantuan dilepas oleh Wakil Kepala Polda Jatim Brigadir Jenderal Polisi Slamet Hadi Supraptoyo dan Ketua Bhayangkari di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (19/1/2021_."Saya bersama Ketua Bhayangkari hari ini memberangkatkan paket sembako untuk saudara kita yang terkena musibah banjir dan gempa. Semoga bantuan ini bisa bermanfaat dan bisa dipergunakan dengan baik," kata Brigjen Slamet, dilansir dari viva.co.id.Di lokasi terpisah, Pemerintah Provinsi Jatim menerima amanah penyaluran bantuan beras 20 ton dari PT Jaya Kirana Sakti untuk dikirim ke korban bencana di Sulbar dan Kalsel. Bantuan itu diterima oleh Sekretaris Daerah Jatim Heru Tjahjono di kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan Surabaya.Heru mengatakan, selain bantuan beras dari PT Jaya Kirana Sakti, Pemprov Jatim sendiri menyiapkan bantuan juga untuk korban bencana Sulbar dan Kalsel masing-masing Rp1 miliar."Untuk bantuan masing-masing Rp1 milliar tersebut masih dalam proses administrasi dan akan dikirim bila proses administrasi tersebut telah terpenuhi,” ujarnya. Gempa dahsyat melanda Sulbar beberapa waktu lalu. BNPB mencatat, sementara ini korban yang meninggal dunia akibat gempa tersebut sebanyak 84 orang. Rinciannya, 73 orang meninggal dunia di Mamuju dan 11 orang di Majene. Tercatat 679 luka ringan, 253 luka berat, yaitu 189 orang luka berat di Mamuju dan 64 orang luka berat di Majene.Sedangkan untuk banjir di Kalimantan Selatan, terdapat 10 kabupaten/kota terdampak yakni Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Tanah Laut, Kota Banjarmasin, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong, Kabupataen Hulu Sungai Selatan, dan Kabupaten Batola.Sebanyak 24.379 rumah terendam banjir dan 39.549 warga mengungsi dengan rincian antara lain, Kabupaten Tapin sebanyak 582 rumah terdampak dan 382 jiwa mengungsi, Kabupaten Banjar 6.670 rumah terdampak dan 11.269 jiwa mengungsi, Kota Banjar Baru 2.156 terdampak dan 3.690 jiwa mengungsi, serta Kota Tanah Laut 8.506 rumah terdampak dengan 13.062 jiwa mengungsi.Kabupaten Balangan sebanyak 1.154 rumah terdampak dengan 17.501 jiwa mengungsi, Kabupaten Tabalong 407 rumah dengan 770 jiwa terdampak dan mengungsi, Kabupaten Hulu Sungai Tengah 11.200 jiwa mengungsi dan 64.400 jiwa terdampak, Kabupaten Hulu Sungai Selatan 387 rumah terdampak dan 6.690 jiwa mengungsi, Kota Banjarmasin dengan 716 jiwa terdampak, Kabupaten Batola 517 rumah dan 28.400 jiwa terdampak.Sementara ini, tercatat 15 orang meninggal dunia dalam bencana banjir di Kalsel. Rinciannya, di Kabupaten Tanah Laut tujuh orang, Kabupaten Hulu Sungai Tengah tiga orang, Kota Banjar Baru satu orang, Kabupaten Tapin satu orang, dan Kabupaten Banjar tiga orang.
Baca Juga :