Seorang wanita diburu Biro Penyelidik Federal ( FBI), setelah dia mengaku mencuri laptop Ketua DPR AS dan hendak menjualnya ke Rusia.
Riley June Williams dijerat atas pasal memasuki bangunan terlarang dan perbuatan tidak menyenangkan, pada Minggu (17/1/2021). Perempuan asal Harrisburg, Pennsylvania itu terekam ikut dalam kerusuhan di Gedung Capitol, Washington DC, pada 6 Januari lalu.
Agen FBI John Lund menuturkan pihaknya mendapat keterangan dari mantan kekasih Williams, diidentifikasi sebagai Q1. Si mantan mengungkapkan Williams sudah mencuri entah laptop atau hard drive dari kantor Ketua DPR AS, Nancy Pelosi.
Dalam keterangan kepada penyidik, W1 menuturkan teman wanita 22 tahun itu memutarkan video momen saat di mencuri laptop itu. Mereka mengeklaim Williams, yang merupakan perawat lansia, berencana menjual barang elektronik ke temannya di Rusia.
Teman Williams itu disebut hendak menjual temuan tersebut ke SVR, atau badan intelijen luar negeri Rusia. Hanya saja berdasarkan pengakuan W1, rencana itu urung dilaksanakan. Tak diketahui apakah Williams masih punya barang itu atau malah menghancurkannya.
FBI menyatakan, saat ini klaim tersebut tengah mereka selidiki. Sementara ini, Williams hanya dijerat memasuki bangunan pemerintah dan perbuatan tak menyenangkan.
Perempuan itu sejauh ini belum ditangkap polisi atas tuduhan tersebut, dengan surat perintah penangkapannya juga belum dirilis. Ada kemungkinan Williams sudah kabur merujuk pada ucapan penegak hukum Harrisburg.
Kepada mereka, ibu Williams mengungkapkan putrinya itu mengepak barang dan memberi tahu dia akan pergi selama beberapa pekan.
"Nampaknya Williams tidak menjelaskan kepada ibunya ke mana dia akan pergi," demikian keterangan tersebut. Dalam video yang dipublikasikan ITV, Williams terekam sedang mengatur massa yang hendak memasuki Gedung Capitol.
"Ke tangga. Ke tangga," teriak Williams yang saat itu mengerahkan T-shirt hijau, mantel coklat, dan tas zebra-pint. Tangga yang dimaksud oleh Williams, seperti yang dikatakan oleh Lund, mengarahkan mereka ke tangga Ketua DPR AS Nancy Pelosi.
FBI menerangkan, awalnya Williams datang bersama ayahnya ke Washington, dan jadi bagian dari kampanye Stop the Steal. Ayah Williams mengatakan mereka sempat terpisah dalam kerumunan, namun berhasil pulang di malam harinya.
Sejak kerusuhan tersebut, Lund berujar Williams mengganti nomor teleponnya dan menghapus akun di Facebook, Instagram, hingga Parler. Di depan para penyidik, orangtua Williams berhasil mengontak putrinya, di mana dia terlihat mengenakan mantel yang sama saat kerusuhan.
Daily Mail
Baca Juga :