Tercatat 15 orang tewas, terkait musibah bencana banjir di Kalimantan Selatan. Itulah data terbaru yang diberikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hari ini, Minggu (17/1/2021).
Banjir yang terjadi sejak Senin (11/1/2021) akibat curah hujan tinggi itu, memang telah banyak menelan korban jiwa.Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, mengatakan ada penambahan korban jiwa dalam bencana banjir di Kalsel."Terdapat korban meninggal dunia total sebanyak 15 orang. Dengan rincian, Kabupaten Tanah Laut 7 orang. Kabupaten Hulu Sungai Tengah 3 orang, Kota Banjar Baru 1 orang. Kabupaten Tapin 1 orang, dan Kabupaten Banjar 3 orang," kata Raditya dalam keterangannya, Minggu (17/1/2021).Raditya menambahkan, data itu merupakan data terbaru hingga hari ini, pukul 14.00 WIB. Selain korban tewas, BNPB mengatakan sebanyak 24.379 rumah warga terendam banjir dan 39.549 orang mengungsi.Mereka tersebar di Kabupaten Tapin sebanyak 582 rumah terdampak dan 382 jiwa mengungsi. Kabupaten Banjar sebanyak 6.670 rumah terdampak dan 11.269 jiwa mengungsi.Kota Banjar Baru sebanyak 2.156 terdampak dan 3.690 jiwa mengungsi. Serta Kota Tanah Laut sebanyak 8.506 rumah terdampak dengan 13.062 jiwa mengungsi."Lalu Kabupaten Balangan sebanyak 1.154 rumah terdampak dengan 17.501 jiwa mengungsi. Kabupaten Tabalong 407 rumah dengan 770 jiwa terdampak dan mengungsi. Kabupaten Hulu Sungai Tengah 11.200 jiwa mengungsi dan 64.400 jiwa terdampak," tambah Raditya."Kabupaten Hulu Sungai Selatan sebanyak 387 rumah terdampak dan 6.690 jiwa mengungsi. Kota Banjarmasin dengan 716 jiwa terdampak, Kabupaten Batola 517 rumah dan 28.400 jiwa terdampak," tegasnya.Lebih lanjut, Raditya menuturkan, Pemprov Kalimantan Selatan telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir.Status itu diterapkan sejak 14 Januari 2021 hingga 21 Januari. BPBD juga melakukan pendataan titik pengungsian bagi masyarakat terdampak."Berdasarkan pemantauan BMKG, Kalimantan Selatan masih berpotensi mengalami hujan ringan hingga sedang. BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga. Musim hujan akan terjadi hingga Februari 2021," tutup Raditya, seperti dikutip dari Kumparan.
Baca Juga :