TNI AL Gunakan Underwater Metal Detector untuk mencari CVR Sriwijaya Air SJ-182

marinir cari cvr
marinir cari cvr (Foto : )
TNI Angkatan Laut menggunakan Underwater Metal Detector untuk mengevakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ-182 termasuk mencari Cockpit Voice Recorder (CVR)-nya.
Tim gabungan dari Detasemen Jalamangkara (Denjaka) TNI AL dan Intai Para Amfibi (Taifib) Korps Marinir TNI AL terus melanjutkan pencarian korban dan Kotak Hitam atau Black Box berupa Cockpit Voice Recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Perairan Kepulauan Seribu, Rabu (13/01/2021). Pencarian sudah memasuki hari kelima sejak pesawat Sriwijaya Air jatuh di kepulauan seribu, Sabtu (9/1/2021).Mengutip akun instagram Marinir TNI AL @korps_marinir_tni_al dalam penyisiran tersebut tim gabungan yang terdiri dari 50 personel Denkaja dan 14 personel Taifib terus mengupayakan pencarian korban jiwa dengan menggunakan seluruh peralatan yang ada.  Selain itu mencari Cockpit Voice Recorder (CVR) atau perekam suara kokpit yang merupakan salah satu bagian dari black box pesawat Sriwijaya Air.Meskipun cuaca saat itu tidak sedang bersahabat dengan ketinggian gelombang dua meter sampai dengan tiga meter, jarak pandang atau visibility di bawah permukaan air laut tiga sampai dengan lima meter, namun tim TNI AL masih terus berusaha mencari.https://www.instagram.com/p/CJ_IFZeBQrZ/?utm_source=ig_web_copy_linkPencarian kali ini tim gabungan menggunakan alat bantu yang dimiliki Korps Marinir yaitu Underwater Metal Detector yang berfungsi untuk mendeteksi dan mengidentifikasi logam yang ada di dalam atau bawah permukaan tanah di kedalaman laut.Sehari sebelumnya tim gabungan dari penyelam TNI AL telah menemukan bagian dari kotak hitam atau black box berupa Flight Data Recorder (FDR) milik Sriwijaya Air SJ-182 di antara Pulau Laki dan Pulau Sacang perairan kepulauan seribu.