Palang Merah Indonesia (PMI) mengirimkan sejumlah logistik berupa bahan makanan ke Kepulauan Seribu, Jakarta, untuk petugas yang sedang menjalankan operasi SAR kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
"Logistik berupa bahan makanan ini sudah kami serahkan ke dapur umum di posko gabungan operasi pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di Kepulauan Seribu," kata personel PMI Kepulauan Seribu Arif Irwansyah, Selasa (12/1/2021), seperti dilansir dari Antara.
Menurutnya, dalam operasi ini PMI menyiagakan sejumlah personelnya untuk membantu petugas gabungan dari unsur Basarnas, TNI, Polri dan lainnya yang tengah melakukan pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di sekitar Kepulauan Seribu pada Sabtu, (9/1/2021).
Dalam pelaksanaan operasi ini, personel PMI yang disiagakan bertugas sesuai arahan dari komandan lapangan mulai dari membantu evakuasi hingga melakukan desinfeksi. Selain logistik bahan makanan, PMI pun mendistribusikan berbagai perlengkapan protokol kesehatan seperti masker.
Kemudian, menyiagakan ambulans berikut awaknya yang bisa digunakan kapanpun untuk kepentingan operasi SAR tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Awalnya, sejumlah personel PMI akan diperbantukan untuk melakukan penyelaman di lokasi atau titik jatuhnya pesawat nahas tersebut, tetapi tidak jadi. Namun demikian, pihaknya siap ditugaskan kapanpun jika dibutuhkan dalam mempercepat proses operasi ini.
"Kami pun secara rutin melakukan disinfeksi di lokasi yang dijadikan posko operasi penanganan kecelakaan pesawat untuk mencegah penyebaran COVID-19, karena seperti diketahui saat ini sedang pandemi," tambahnya.
Sementara di Bandara Supadio, Kalimantan Barat, sejumlah personel PMI yang disiagakan masih terus memberikan berbagai bantuan baik kepada petugas maupun keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
Staf Bidang Penanggulangan Bencana PMI Provinsi Kalimantan Barat Lidia Nurvitha mengatakan bantuan yang diberikan tersebut berupa layanan dukungan psikososial,
Restoring Family Links (RFL) atau pemulihan hubungan keluarga dan pertolongan pertama kesehatan untuk keluarga korban.
Selain itu, pihaknya juga secara rutin melakukan penyemprotan desinfektan (desinfeksi) ke sejumlah fasilitas yang dijadikan posko gabungan penanganan kecelakaan pesawat. Kemudian sejumlah armada seperti ambulance pun disiagakan.
"Berbagai pelayanan ini untuk meringankan penderitaan keluarga korban yang setiap harinya berdatangan ke Bandara Supadio untuk menunggu dan mencari informasi terbaru terkait kasus jatuhnya pesawat Sriwijaya Air," katanya.
Antara
Baca Juga :